Safrida Lubis

Seorang yang belajar dari membaca dan mendengarkan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berangkat ke Tanah Suci #1
Pembagian koper haji 2018

Berangkat ke Tanah Suci #1

Apa beda sih berangkat haji pada gelombang satu atau dua?

Kali ini saya ingin berbagi pengalaman tentang berangkat ke tanah suci. Sebuah perjalanan ibadah yang alhamdulillah telah saya tunaikan dua tahun silam, mudah mudahan Allah menerima amal ibadah tersebut. Amiin.

Siapa sih yang tidak bermimpi untuk bisa melakukan perjalanan tersebut? Dulu, saya sangat bermimpi dan hampir tidak mempunyai rasa percaya bahwa Allah akan mengabulkan mimpi itu, tapi Allah selalu menyediakan jalan bagi hambanya yang bersungguh-sungguh. Bagi kita yang belum, jangan sedih, insyaAllah tiket untuk kita menanti di depan, amiin..

Pertama sekali tentang keberangkatan. Gelombang keberangkatan untuk haji reguler ada dua gelombang, yaitu gelombang satu dan gelombang ke-2.

Tahun 2016 lalu kebetulan saya mendapatkan gelombang satu, yaitu dengan rute Madinah dulu baru setelah itu ke Mekkah. Setelah menghabiskan kerinduan ( yang sebenarnya tidak akan habis terobati ), di Mesjid Nabawi selama delapan atau masuk hari ke sembilan, maka para jamaah dengan berat hati harus berangkat ke Mekkah dengan keadaan badan yang sudah bersih dan mandi ihram. Setelah melakukan perjalanan bersama rombongan ke Bir Ali, maka tempat inilah yang menjadi tempat mengambil miqat umrah dan shalat sunat umrah di mesjid tersebut.

Sesudah itu, kembali ke bus rombongan dan berniat umrah untuk selanjutnya membaca talbiyah dan zikir tak henti sampai nanti tibanya kita di Masjidil Haram dan bersiap melakukan tawaf, berikut sa'i dan tahalul.

Setelah itu, ada masa panjang kurang lebih tiga minggu sebelum kita berhadapan dengan musim haji yaitu Arafah, Muzdalifah dan Mina (ARMUSNA). Menghabiskan nafar awal atau nafar tsani di Mina, kemudian membawa kita kepada pemulangan kembali ke tanah air melalui jeddah setelah kita menyelesaikan tawaf Ifadhah, sa'i, dilanjutkan tahalul dan tawaf wada'.

Sementara bagi gelombang ke-2, keberangkatan dari tanah air langsung menuju Mekkah untuk berumrah. Miqatnya gimana? Miqatnya di Ya Lam Lam, sebuah wilayah yang jarak tempuhnya adalah dua puluh menit sebelum masuk jeddah. Jadi, sebagian besar pemateri haji lebih menyarankan agar mandi umrah dilaksanakan di asrama haji dan berpakaian ihram dengan sempurna, lalu niatnya saat berada di badan pesawat dilanjutkan dengan shalat umrahnya. Setelah tiba di bandara juga mengalami hal yang sama yaitu pemeriksaan, kemudian berjalan ke tempat bus diparkir (naik bus dengan nomor yang sudah ditentukan), menuju hotel dan menunggu pembagian kamar dalam keadaan berihram (harus banyak sabar ya), kemudian setelah mengamankan seluruh koper dan tas bawaan di dalam kamar hotel, kembali berkumpul dalam rombongan untuk selanjutnya di arahkan ke Masjidil Haram guna menyempurnakan tawaf, sa'i dan tahalul. Selanjutnya waktu yang tersedia mungkin kurang lebih sepuluh hari untuk melakukan ziarah kesana kemari atau umrah sunat sebelum masuk musim haji (ARMUSNA).

sedikit pesan yang selalu di ulang-ulang oleh petugas apabila hendak pergi berziarah yaitu jangan sampai keluar dari perbatasan kota Mekkah, karena suatu waktu perbatasan bisa ditutup dan tidak diperbolehkan lagi masuk Mekkah, walau seyogyanya calon haji sekalipun.

Sama halnya dengan gelombang satu, jika sudah menyelesaikan lempar jamarat nafar awal atau tsani, maka kesibukan laksana kedatangan pertama kembali terjadi. Pengumuman untuk mengumpulkan koper, barang bawaan dsb terjadi kembali. Selanjutnya segera menuju Madinah untuk menjemput hari-hari bersama Rasulullah di Raudhah.

Dengan jumlah hari yang sama dengan gelombang satu saat berada di Madinah, maka setelah itu para jamaah haji akan di pulangkan melalui Jeddah ke tanah air.

Kiranya itulah sedikit pengalaman dari penulis.

Jadi enak gelombang satu atau dua? Jawabnya dua-dua enak, karena keduanya udah dapat tiket panggilan dari Allah.

Ditunggu tulisan lanjutannya ya. ^ ^

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post