Ayam Jago dan Jago AKM
Ayam Jago dan Jago AKM
Saifi
#TantanganGurusiana
Tantangan Hari Ke-214
Mon Kadi. Kenal? Tetangga sebelah yang sering memberi aba-aba menjelang fajar. Masih belum kenal? Baik, yuk mengenalnya. Bagi yang akrab dengannya punya kesempatan untuk melengkapi keterangannya. Dia bukan makhluk generasi dan spesies baru.
Dia salah satu organ pak jago. Ya, ayam jago. Bukan jagonya ayam loh. Itu tagline tetangga sebelah lagi yang jualan ayam goreng. Letaknya persis di belakang mata, dalam rongga kepala. Berdekatan dengan jengger merahnya. Organ yang tidak hanya berfungsi untuk membuat ayam betina bertelur. Tapi juga untuk memprediksi cuaca yang segera terjadi.
Peramal cuaca. Mon kadi ayam jago tersebut dapat mendeteksi kehangatan udara. Ketika pak jago berkokok di tengah malam, bukan ada anak gadis yang hilang. Entah dibawa orang atau terbang melayang. Seperti tradisi dulu. Pertanda cuaca esok hari yang cerah.
Begitu pula saat hujan turun tengah hari, pak jago menyuarakan kokokannya. Alarm hujan segera berhenti. Berganti kehangatan dengan cerahnya mentari. Pembaca Udara. Detail karya sang Maha kreatif yang melekatkan kebisaan pada setiap ciptaan-Nya. Termasuk mon kadi pada pak jago. Tidak ketinggalan pula pada sebaik-baik makhluk-Nya. Siapa? Saya, bukan. Pembaca, bukan. Tapi, kita semua. Manusia.
Manusia yang tercipta dan terlahir di dunia adalah para jago. Lantaran dia mampu bertahan dan melewati proses menjadi calon manusia. Pemimpin di bumi yang mampu memeliharanya. Untuk mencapainya, dia dapat menggunakan organ titipan-Nya. Seperti mon kadi, otak berpikirnya bisa memprediksi juga. Bahkan, dapat melakukan apa saja. Bisa stagnan atau melebihi teknologi apapun yang dibuat manusia.
Membaca sebagai salah satu olahraganya. Sebagaimana pernah diistilahkan Dee. Nama beken Dewi Lestari. Sang penulis novel Supernova. Salah satu keterampilan literasi yang menjadi syarat untuk diangkat derajatnya. Sesering mungkin berlatih dan melatihnya, jika belum bisa menjadi kebiasaan. Apalagi, berlevel kebutuhan.
Ketika Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) mulai disimulasikan (7-8/12/2020), gerbong latihan membaca segera melaju. Pasalnya, AKM yang rencananya diterapkan tahun ini menjadi alat pengukur mutu pendidikan. Khususnya sekolah-sekolah jenjang dasar sampai menengah. Asesmen tersebut berlaku secara nasional.
Memang, menurut sumber terpercaya, AKM tidak bisa dipersiapkan secara instan. Namun, lebih menitikberatkan pada pergeseran paradigma. Dengan kata lain, persiapan yang dilakukan tidak dengan tambahan jam. Bimbingan belajar. Sebaliknya, menggiatkan dan membiasakan membaca menjadi budaya. Membaca dan menghitung sebanyak-banyaknya. Bersikap sebaik-baiknya. Literasi, numerasi, dan karakter adalah muatannya. Nah, ada secercah kehangatan, tentunya. Asal pak jago berkokok. Seharusnya.
Sarangan, 6-12-2020
Mon seperti mendapat
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Pak. Salam literasi
Terima kasih pak Dede sudah mampir, salam literasi
Wau...kerenlahAyam jago juga keren banget salam Literasi
Terima kasih bunda atas apresiasinya, salam literasi