Bermula Swafoto, Semua Melongo

Oleh Saifi Yunianto

Iseng. Tak sengaja. Mulai berkreasi. Konsisten. Kontinyu. Beberapa kata yang bisa diurutkan menjadi satu cerita yang dapat dimengerti. Mudah dipahami. Barangkali bisa disebut kebetulan atau keberuntungan yang sungguh dibuat. Bukan jatuh dari langit begitu saja.

Einstein suatu saat pernah penasaran bagaimana caranya bepergian dengan sinar cahaya yang mengawali proses pencariannya seumur hidup. Terus-menerus untuk menemukan dan menghasilkan karya monumentalnya dalam bidang Fisika pada abad 20. Hal itu juga dapat dipahami bahwa imajinasi adalah bekal untuk terus-menerus berproses.

Nah, apa yang menjadi trending beberapa pekan terakhir seolah mengiyakan isyarat tersebut. Betapa tidak, apresiasi tokoh seperti

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bansoes) terhadap pemuda yang tampilannya 'nggak dayani'. Jauh dari imej seorang milyader. Namun, siapa sangka? Jika mempunyai potensi tersimpan, dia mampu beradaptasi dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Apalagi, kutipnya kepada Tempo.co, dia dapat mendayagunakan untuk menghasilkan raihan finansial yang tidak dapat dibilang tidak banyak (20/01/2022).

Ya, keuntungan ekonomi yang diperoleh Ghazali. Awalnya, pemilik nama yang populer dilengkapi Everyday tersebut memanfaatkan Non Fungible Token (NFT) di platform OpenSea. Bermula selfie (swafoto), dia lantas mengunggah hasilnya ke laman tersebut. Gegara demand and supply berjalan, dia pun menjual foto-fotonya. Sampai berpindah-pindah tangan peminat dan kini semua dibuat melongo. Lalu, apa rahasianya?

Terlepas dari keberuntungan atau bukan, CNBC Indonesia (21/01/2022) melansir, ada tiga indikator yang dapat diuraikan sekilas kala merancang karya NFT. Pertama, keunikan atau kelangkaan. Karya tersebut setidaknya harus mempunyai unsur kelangkaan (rarity). Tidak pasaran dan tidak umum. Kedua, poin plus. Karya itu paling tidak harus memiliki kegunaan (utility). Dengan kalimat berbeda, ada nilai lebih (additional value) yang dapat diperoleh para pemegang NFT.

Terakhir, kebersamaan. Tidak ada cerita nya sapu lidi dapat membersihkan halaman luas dengan sebatang lidi. Maka, semangat kolaborasi dalam komunitas (community) menjadi prasyarat yang tidak boleh dilewatkan. Pasalnya, karya NFT dapat berbicara banyak, jika dibangun atas minat yang sama dari banyak individu untuk memiliki nilai. Singkatnya, sukses dapat lahir dari kesamaan interest untuk meraih value.

Lah, yang baru belajar foto di Majalah Literasi Indonesia, bagaimana? Tetap terus berlatih untuk menghasilkan karya yang lebih bagus. Pesan Om Roy, panggilan akrab Redaktur Pelaksana MLI yang fasih di bidang fotografi tersebut yang disampaikan kepada peserta pelatihan (23/01/2022). Yang jelas, pilihan ada di tangan masing-masing. Mau swafoto ala Om Roy, Mas Eko atau Ghazali Everyday?

Tg1

GubuGBendo, 23-01-2022