Saifi Yunianto

Pengabdi di SMPN 2 Rembang Kab. Pasuruan dan pencari Cahaya di atas cahaya-cahaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menitipkan Budaya Positif di Sini
Foto: nando

Menitipkan Budaya Positif di Sini

Menitipkan Budaya Positif di Sini

Mendung bergelanyut di langit SMPN 3 Bangil. Seolah para guru yang juga peserta MGMP bahasa Inggris hangat disambut. Ya, kegiatan kolegial kali ini diselenggarakan (19/01/2022) di sekolah yang konon dulu bernama Sekolah Teknik (ST). Kini, tampak makin rapi dan tertata. Lantaran berdiri beberapa pojok literasi di gazebo masing-masing sudut halaman dan gedung.

Kegiatan yang tidak kurang 70-an partisipan tersebut dibuka Kepala SMPN 3 Bangil, Dra. Hj. Rini Sulistyorini, MM. Ibu KS asal Pandaan yang menekankan satu titik fokus kepada semua peserta yang hadir. Dinyatakan bahwa para peserta didik mereka dapat difasilitasi untuk dapat menggunakan bahasa Inggris secara aktif. Senada dengan inti pesan yang diungkapkan Koordinator MGMP bahasa Inggris Kabupaten Pasuruan, Subandi, S.Pd., M.Pd.

Papi, sebutan akrab kepala SMPN 3 Nguling itu juga menyampaikan untuk tidak kendur semangat dalam mengembangkan kecakapan diri dan mengasah keterampilan yang dimiliki. Untuk apa? Yang jelas, muaranya tidak jauh-jauh dari murid-murid. Mereka setidaknya dapat mempraktikkan bahasa internasional dalam berkomunikasi di sekolah. Jika memungkinkan, menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Hari itu, Ketua MGMP, Nafan Shalahuddin, S.Pd. merancang program dengan diseminasi para guru bahasa Inggris yang terlibat dalam Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Kesempatan pertama diberikan kepada Guru SMPN 1 Kejayan, Agus Sofyan, S.Pd yang memulai pengantar pemikiran Ki Hadjar Dewantara (KHD). Dilanjutkan dengan budaya positif yang diterapkan pada materi disiplin positif. "Contohnya, berdoa sebelum memutuskan pembelajaran. Saling menghargai dan berkata sopan."

Kemudian, Guru SMP Islam Syamsul Arifin, Restu Nur Hidayat, S.Pd. membahas tentang Lima Kebutuhan Dasar Manusia yang diadaptasi dari Choice Theory Dr. William Glasser. Lima hal tersebut dapat diawali dengan kebutuhan bertahan hidup. Survival yang ditandai dengan rasa aman (psikologis) dan juga dilihat dari kesehatan, rumah, dan makanan (fisiologis). Kedua, cinta dan kasih sayang. Ketiga, penguasaan atau dimaksud dengan kebutuhan untuk diakui atas kemampuannya. Keempat, kebebasan. Dengan kalimat serupa, kebutuhan terhadap pilihannya. Terakhir, kesenangan atau kebutuhan untuk merasa senang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ...

20 Jan
Balas

Mantap ...

20 Jan
Balas



search

New Post