Saifi Yunianto

Pengabdi di SMPN 2 Rembang Kab. Pasuruan dan pencari Cahaya di atas cahaya-cahaya ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Temaram
Foto: dok.pribadi

Temaram

Temaram

Meramu temaram

Tak cukup semalam,

Karena ia mewujud kelam

menjelang petang selepas karam

Di bawah sinar siang mentari

Mengurai sesaat

Tak bisa memahat,

Sebab wajahnya pucat

bukan malu, tapi terperanjat

Di antara ruam kulit asli

Memaksa rupawan

Tak mungkin menawan,

Lantaran ia sungguh berkawan

dengan gawai disimpan di awan

Di atas puncak warung kopi

Cukup cantik buatan sendiri

Bukan kiriman luar negeri

Ibu pertiwi telanjur berani

Mengucap tak akan jual diri

Biar kata orang berulang kali

Tg5

saifi.gurusiana.id

GubuGBendo, 15-01-2022

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Indah sekali puisinya, Pak. Salam sukses selalu!

16 Jan
Balas



search

New Post