Saifudin Zuhri

Guru yang suka berbagi, menulis adalah hiburan ,Nara sumber sampingnya,khotib adalah dakwah nya menuju hidup manfaat...

Selengkapnya
Navigasi Web
NOBITA
Kartun

NOBITA

Bocah berkacamata besar yang cengeng namun agak kreatif berteman dengan akrab boneka gemuk yg penuh khayalan adalah Nobita,seorang bocah manja yang selalu tergantung dengan Dora Emon sebagai tokoh yang selalu mengabulkan permintaannya baik untuk bersaing dengan simeo atau sekedar mengikat hati sisuka atau bahkan menghadapi jayen.

Nobita sang tokoh utama adalah profil siswa yang tidak pandai dan langganan kena marah guru karena malas mengerjakan PR nya,sehingga dari penulis remaja hingga tua sang Nobita tidak pernah naik kelas.film kartun yang disukai bocah hingga sebagian mahasiswa ini mampu meraih simpati pemirsa karenanya selalu diputar oleh stasiun TV terutama saat hari libur.

Sekilas memang lucu.namun jika dicermati dari sisi edukasi tokoh Nobita mengajarkan sifat cengeng,malas dan manja kepada sang Dora Emon sehingga memompa daya khayal anak kealam semu, repotnya jika sang Nobita menjadi tokoh sentral khayalan anak kita, maka tidak aneh jika kaos,baju,tas yang digemari adalah Doraemon dan Nobita nian.

Kekaguman daya imaginasi terhadap sang penyedia semua keinginan berupa Doraemon dengan kantong ajaibnya menyebabkan penggemarnya nyaman terlindungi jika di tempat tidur,mobil atau tempat belajar jika ada boneka Doraemon,bukan foto ayah bunda atau tokoh idola dari dunia nyata,heem....

Dari aspek religius,Sang Nobita tidak pernah tergambar bagaimana seorang Nobita berbakti atau meminta kepada Tuhan,padahal seluruh ajaran agama mengajarkannya,bukan pula meminta,mengeluh,menangis kepada orang tua tetapi semua ditumpahkan kepada sang boneka ajaib itu,maka jika anak sudah terbawa tokohnya dikhawatirkan aspek religi tergeser oleh imaginasi kartun.

Semoga produser lebih bijak dalam membuat cerita, karena apa yang ditonton secara terus menerus dapat membangun sugesti,motivadi dan gaya hidup,orang tua harus membimbing karakter anaknya hendaknya dapat berhati-hati menerjemahkan dan menstimulir pada diri anaknya bahwa Doraemon adalah khayalan yang tidak perlu diikuti,jangan sadar salah mendidik ketika anak sudah mulai nakal atau sudah berani melawan orang tua,sungguh kita ikut berperan membentuk karakter tersebut jika kita tidak bijak menyikapi semua tontonan anak anak kita.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post