Saiful Arifin

Saya seorang Guru Teknik Pengelasan yang sederhana, sopan dan lumayan humoris...

Selengkapnya
Navigasi Web
Disiplin positif

Disiplin positif

Alhamdulillah...Setelah 1 bulan mengikuti PGP yang "katanya" sebagian orang adalah diklat Calon Kepala Sekolah atau Pengawas kurasakan hal yang berbeda. Anggapan tersebut ternyata bila tidak disikapi dengan bijak hal itu bagai candu yang enak dibayangkan tapi kurang baik bagi kesehatan mental (ini versi saya ya gaes ya) mohon maaf yach?

Terlebih bagi rekan rekan kami sesama CGP di Yayasan atau sekolah swasta, heem beraaat lho pemirsa, kok bisa???disamping berat karena tugas tugas tagihan PGP ternyata ada yang lebih berat lagi, Apa itu ? Ya, menangkis serangan "hoax" yang berhembus di kalangan Guru (terutama yang dinaungan yayasan) bahwa sudah dipersiapkan calon pengganti Kepala Sekolah meskipun Kepala Sekolah nya masih menjabat. Nah inilah yang terkadang membuat hubungan antara CGP dengan Kepala Sekolah agak hangat. Kataku, "Yang sabar nggih Bapak Ibu, Dia memang suka begitu?"

Oke daripada ghibah hal hal yang tidak jelas kita lanjut di materi modul awal yang menjelaskan tentang filosofi dari seorang Pahlawan Pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantara. Beliau mengajarkan bahwa seorang guru yang mempunyai tugas menuntun murid dengan segala kodrat yang dimiliki agar selamat dan bahagia dalam kehidupannya sebagai individu maupun menjadi bagian di masyarakat. Nah salah satu hal yang di harapkan adalah seorang guru yang menghamba pada murid. Eitss jangan salah dulu pemirsa, menghamba bukan dalam pengertian harfiah yang menyembah atau yang lain lho ya? Menghamba disini yang dimaksud adalah seorang guru harus mengetahui, kebutuhan, potensi, keinginan, karakter dan profil murid sehingga apa yang menjadi tujuan murid dalam menuntut ilmu dapat diarahkan dan "dituntun" oleh guru.

Dalam proses menuntun tentunya akan muncul berbagai permasalahan dari murid, mulai dari masalah kedisiplinan, pengajaran atau yang lain. Hal inilah yang menjadi tantangan dari seorang CGP untuk membudayakan disiplin positif di lingkungan tempatnya mengajar dan berkarya. Disiplin positif muncul apabila terdapat motivasi internal dari dalam diri murid yang disertai keyakinan akan nilai nilai kebajikan yang mereka anggap sesuai. Penegakan disiplin tidak selalu dengan menggunakan hukuman maupun tindakan yang kurang sportif lainnya.

Sudah tidak jamannya murid murid dihukum dengan kekerasan baik fisik maupun verbal, karena mereka sebenarnya adalah seorang insan pembelajar yang seharusnya kita tuntun dan mendapatkan teladan dari kita sebagai seorang guru.

Seorang guru terkadang dalam memposisikan diri nya bertindak sebagai penghukum, pembuat rasa bersalah bahkan ada yang dianggap sebagai teman serta pemantau. Masing masing peran ini mempunyai kelemahan sekaligus efek samping bagi pribadi guru maupun murid. Nah dalam Program Guru Penggerak, posisi paling bijak dan sesuai ketika menghadapi permasalahan murid adalah posisi guru laksana manajer dimana guru diharapkan memandang permasalahan secara menyeluruh sekaligus mencari sebuah solusi/restitusi yang merupakan jalan keluar terbaik bagi permasalahan tersebut. Murid secara sadar mengakui kesalahan dan mencari jalan keluar terbaik dari permasalahan dalam dirinya. Inilah yang dinamakan sebagai disiplin positif

Dalam sebuah contoh salah satu penyelesaian masalah adalah dengan menggunakan segitiga restitusi dengan beberapa tahapan yang dilakukan diantaranya adalah 1) menstabilkan identitas, 2) Validasi tindakan yang salah dan 3) menanyakan keyakinan.

Dengan beberapa hal yang dimaksud tadi diharapkan apa yang menjadi filosofi pendidikan kita dapat terwujud melalui iklim disiplin serta budaya positif yang ada di lingkungan tempat kita berkarya.

Bapak ibu Guru yang hebat serta manajer manajer yang luarbiasa, sudahkah kita membudayakan disiplin positif di lingkungan sekolah kita. Jika belum, mari bersama kita ciptakan iklim positif disekolah yang aman, nyaman dan membahagiakan ! Guru Tergerak, Bergerak dan menggerakkan !!! Guru Bergerak Indonesia Maju !!! Terimakasih

(Saiful Arifin Demak, 15 September 2022)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post