Menakar posisi guru dalam sepakbola
Heem, gelaran piala dunia sebentar lagi akan terhelat. Kali ini di kota Doha Qatar yang akan menyelenggarakan turnamen akbar sepakbola. Mata para penduduk dunia pastinya akan tertuju pada event tersebut, tak terkecuali kita yang di Indonesia. Lhah...terus apa hubungan nya dengan pendidikan? Eits... penulis mencoba menakar, sekaligus mengotak atik posisi seorang guru dalam melaksanakan tugas tambahan dilapangan pendidikan dengan menggunakan ilmu otak atik gathuk...(meskipun terkesan dipaksakan hehehe..).
Sekolah ataupun madrasah tentunya mempunyai visi dan tujuan yang terkait dengan sumber daya manusia yang dihasilkan yaitu Lulusan. Setiap sekolah pasti berharap agar lulusan yang dihasilkan sesuai dengan apa yang menjadi tujuan pendidikan nasional yaitu mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang berbudi pekerti luhur, berakhlak mulia dan seterusnya. Nah ini lah tujuan atau goal yang diharapkan oleh sebuah satuan pendidikan.
Mencetak goal dan menciptakan peluang peluang untuk menjadikan goal adalah pekerjaan bagi seorang penyerang atau ujung tombak. Ujung tombak dari pembentukan karakter dari lulusan adalah wakasek bidang kesiswaan, BK bersama staf STP2K. Karena posisi mereka adalah posisi yang paling dekat dengan gawang (peserta didik) sehingga banyak sekali kesempatan untuk menciptakan goal.
Dengan berbagai macam karakter dari peserta didik tentunya alur sekaligus strategi penyerangan harus bervariasi. Taktik ataupun strategi ini adalah pekerjaan pelatih/coach yang sejatinya hampir mirip dengan posisi Kepala Sekolah. Di negara yang sepakbola nya maju seorang Coach merangkap pula sebagai seorang manajer. Pendapat saya sih cocok alias pas karena seorang manajer tentunya akan mengetahui kebutuhan kebutuhan apa saja yang diperlukan bagi team nya untuk mencapai goal yang dimaksud. Seorang pelatih akan menganalisa dari sisi mana gol itu bisa terjadi, apakah melalui umpan umpan pendek dari segala posisi (tiki taka), atau dengan melalui direct pass, umpan lambung atau bahkan set piece (servis bola mati). Hihii... dan pastinya seorang coach harus jeli dalam memilih pemain, tidak asal pilih atau asal comot. Karena strategi pemilihan pemain akan berpengaruh selama 2x45 menit dalam permainan sepakbola. Atau 2 x semester dalam dunia pendidikan waduwh vital sekali ini...
Dalam sepakbola diperlukan seorang pengatur serangan atau pembagi bola, posisi ini layak di sandang oleh teman teman kita dibawah kendali wakil kepala sekolah bidang kurikulum beserta team pengajaran lainnya. Bola standart dari pemerintah berupa KOSP/KTSP dibagikan ke pemain lain dan diatur agar bola tersebut semakin mendekati gawang dan menghasilkan peluang untuk menjadi goal.
Seorang play maker tentunya tahu dan bisa mengatur irama dalam permainan sepakbola, kapan waktunya menyerang dan kapan pula waktunya bertahan saat diserang. Hal ini berlaku pula di bidang pendidikan, team di bidang kurikulum serta pengajaran pastinya tahu seberapa efektif pola serangan yang sudah dihasilkan. Jika belum efektif tentunya akan ada kegiatan refleksi sekaligus evaluasi dalam pelaksanaan pengajaran di sekolah tersebut.
Penyerangan efektif bilamana ada dukungan dari sektor flank atau sayap, karena bagian inilah yang kerap menjelajah sisi kosong dari permainan. Bahkan sektor ini terkadang menjadi salah satu senjata andalan dari sebuah team, dalam satuan pendidikan tak lain dan tak bukan adalah team bidang kehumasan serta publikasi. Kemampuan akselerasi, jelajah serta tenaga ekstra menjadi syarat utama personel yang bertugas dibagian atau sektor ini. Apalagi di pendidikan SMK, peran yang dijalankan sangat vital, team ini harus mampu bekerjasama dengan pihak pihak terkait demi kemajuan sekolah. Heem...sudahkah pemain gelandang dan sayap ini efektif di sekolah kita?
Peran di sektor pertahanan kayaknya cocok disematkan kepada rekan rekan kita dibidang Sarana dan Prasarana. Wajah sekolah adalah wajah sarana dan prasarana sekolah, ketika sarana dan prasarana kurang baik dan kurang tertata maka bisa dikatakan layaknya team sepakbola yang lemah dalam pertahanan. Banyaknya lubang lubang dipertahanan akan memudahkan lawan untuk menerobos dan menjadi celah/kekurangan bagi sebuah team dalam permainan sepakbola. Sekolah yang masih disibukkan dengan pelayanan standart sarana prasarana minimal akan tertinggal dengan sekolah sekolah lain, jangankan menciptakan goal sekedar membangun serangan dengan mengalirkan bola ke depan saja sulitnya bukan main.
Peran vital lain yang perlu diperhatikan dalam sebuah team sepakbola adalah kiper. Dan peran ini menurut saya cenderung pada sosok seorang Bendahara sekolah. Pada posisi kiper atau penjaga gawang ini, seorang kiper akan leluasa mengamati pola permainan baik saat diserang maupun menyerang. Keuangan sekolah akan terkelola dengan baik bila sekolah memiliki kiper yang cakap. Syarat yang harus dimiliki seorang kiper adalah mampu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik dengan lini pertahanan dan dengan anggota team yang lain. Dengan komunikasi serta koordinasi yang baik apa yang menjadi kebutuhan serta pola serangan yang dikehendaki dapat dijalankan.
Nah lho bapak ibu guru nan hebat, sekarang menjadi pilihan bagi kita menjadi seorang penonton atau pemain? Apakah mau jadi penonton saja yang hanya bisa menonton, jika dalam pertandingan yang kebetulan teamnya main kurang cantik akan muncul bahasa bahasa kasar, mengumpat, maido bahkan ada yang merusak TV di rumahnya. Atau menjadi pemain, baik itu pemain inti ataupun cadangan yang mempunyai kemampuan dan kemauan tinggi dalam bertanding.
Idealnya sih pemain yah... karena bagaimanapun semua guru adalah pemain yang punya kemampuan untuk dikembangkan, diposisi manapun itu. Walaupun sekarang bukan waktunya menampilkan ketrampilan skill, alias bekerja sendiri karena hanya dengan kolaborasi dan kerjasama sebuah team sekolah yang hebat akan terwujud. Jika sudah terwujud tidak mustahil goal yang diharapkan akan tercipta yaitu menciptakan generasi yang Mandiri Unggul serta Berkualitas Global layaknya slogan di sebuah sekolah kecil di pinggiran Pantura Jawa.
Oke gaess... waktu nya ganti pemain nih... wis mengkis dua.. sore itu di lapangan bola Mangunjiwan Demak(Demak, 16 September 2022)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar