Sekolah Maneh
Sekolah Maneh....
Gegara Covid 19 sekolah sekarang ikut disalahkan? Lho kok bisa, tanyaku dalam hati. Iya terlalu banyak meliburkan siswa katanya, siswa jadi bosen dirumah akibatnya banyak sekali sekarang orang tua yang kewalahan. Masih ingat bulan pertama saat masa pandemi banyak guru dan sekolah disalahkan akibat dari banyak nya frekuensi tugas yang diberikan kepada peserta didik, seakan tugas tugas itu membuat peserta didik "kesulitan bernafas". Di masa tersebut, banyak yang memberikan kritik masukan kepada para guru untuk lebih bervariasi dan lebih kreatif dalam memberikan tugas. Yah, apapun itu guru tetaplah guru yang selalu ingin memberikan yang terbaik kepada peserta didik nya.
Setelah mengalami kritikan dan menanggapinya dengan "action" kini sekolah dan para guru sudah mulai berubah dengan lebih kreatif dalam memberikan materi serta berinteraksi dengan peserta didik. Kita sering melihat guru sudah "mampu" melayani peserta didiknya dengan berbagai macam aplikasi pembelajaran mulai dari google classroom juga edmodo atau aplikasi berbasis android yang lain.Akan tetapi solusi itu tidak lantas menghentikan kritik yang dilayangkan buat sekolah, ya...kali ini adalah kuota. Peserta didik dan orang tua mulai mengeluhkan kuota internet yang semakin hari semakin cepat habis, dan semakin hari kebutuhan kuota semakin naik. Alasan nya masih sama yaitu kuota cepat habis digunakan untuk pembelajaran jarak jauh alias daring yang diberikan oleh guru kepada peserta didiknya.
Berdasarkan hal tersebut akhir nya Mas Menteri dengan kewenangan nya mulai menerapkan sebuah kebijakan yang baru yaitu dana BOS bisa digunakan untuk mensubsidi kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh peserta didik kita. Rasanya seperti angin segar ketika kebijakan itu mulai diterapkan, sayangnya tidak semua sekolah menerapkan kebijakan yang bagus ini. Sebuah solusi yang cukup tepat pada saat sekarang ini dan masyarakat umumnya bisa memahami hal tersebut.
Tak terasa 3 bulan berjalan kita telah melewati masa belajar jarak jauh dengan berbagai macam permasalahan serta solusi jangka pendek yang diberikan. Memasuki babak baru yaitu New Normal, sekolah kembali lagi diminta untuk mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut kebijakan tersebut. Kali ini penulis mulai sedikit was was, dengan kondisi dan kultur sekolah yang berbeda beda tentunya kebijakan New Normal sedikit banyak akan berpengaruh terhadap perkembangan kasus Covid 19 ini. Wah jadi riskan ini, setelah menghadapi berbagai macam kritikan diawal masa pandemi tentunya sekolah harus bersiap siap menerima kritikan yang baru jika menerapkan New Normal. Ojo Sik lah New Normal, mengko sekolah meneh sing disalahno....Sekolah Meneh kataku dalam hati....
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya memang harus sekolah meneh pak e. Sudah rindu dengan suasana sekolah