Fulan, pemuda kelahiran arab ini, bekerja di Indonesia. Ia bekerja menjual buku. Setiap hari, kecuali hari minggu, ia berkeliling ke setiap sekolah dasar (SD). Dari ujung desa sampai dengan ujung kota.Tidak ada satupun sekolah yang terlewatkan. Ia hanya menjual buku kecil, judulnya “kamus bahasa inggris bergambar untuk anak sekolah dasar”. Buku yang di jual fulan, sangat diminati anak anak dan guru bahasa inggris di sekolah dasar. Ia menawarkan dengan santun. Jadi tidak ada guru yang merasa tersakiti dengan kedatangannya. Untung yang di peroleh, perbukunya hanya 150 rupiah. Yang menjadi pertanyaan teman-teman, Mengapa fulan ini bisa kaya raya?

“Rizqi datangnya dari Allah. Datangnya tidak disangka sangka. Dimanapun rizqi berada, tidak akan pindah ke bukan pemiliknya”. Begitulah prinsip fulan. Fulan bekerja, dengan niat ibadah. Ia selalu sholat lima waktu berjamaah. Setelah wiridan ba`da sholat fardhu, ia menambah amalan amalan. Amalan ini di peroleh dari pesantren, 10 tahun yang lalu. Ia mengamalkan setelah wiridan, membaca sholawat nariyah 11 kali, kecuali setelah sholat subuh, setelah sholat subuh ia mengamalkannya 41 kali. Itu semua di lakukan sepanjang hidupnya.

Al hasil, saat ini kebutuhan sehari-hari fulan sangat cukup. Mobil punya, sepeda motor punya, jodoh tinggal nunggu waktu.Tahukah kamu, Mobil, sepeda motor dll, dari manakah dapatnya? Kalau diambil dari hasil penjualan buku, tidak mungkin, apalagi hanya untungnya sedikit. Saya beri tahu; mobil dll, saya beli dari kumpulan hadiah bapak ibu guru sekolah dasar yang saya datangi waktu saya menjual buku.”lho, kamu kok di beri lan, fulan.” Celetuk temannya. “Bukankah kesopanan itu baik, sholat berjamah, berdzikir, wiridan dan baca sholawat nariyah itu juga baik. Tahukah kamu; “Allah akan membalas kebaikan seseorang, mulai 10 kali lipat sampai dengan 700 kali lipat.” Kata fulan, dengan nada tegas dan lugas.