Saiful asnan

Saiful Asnan adalah guru Agama Islam Madrasah Aliyah Negeri 2 Trenggalek. Tahun 2009, yang bersangkutan di nyatakan sebagai guru Profesional dalam bidang fikih ...

Selengkapnya
Navigasi Web

TAAT PROTOKOL KESEHATAN DI MASA PANDEMI

Kurang lebih delapan bulan lamanya, kita bercengkrama dengan masa pandemi. Masa di mana sebagian masyarakat merasa was-was akan kondisi tubuhnya. Mereka takut dirinya terserang penyakit ganas, yakni penyakit covid 19. Penyakit yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya. Penyakit ini cukup unik, yang terpapar oleh pemerintah cukup di isolasi 14 hari, di beri vitamin dan istirahat cukup.

Di sisi lain, untuk mencegah terpapar penyakit yang mematikan ini, pemerintah telah memberikan protokol kesehatan bagi masyarakatnya. Sesuai keputusan menteri kesehatan No HK .01. 07 / MENKES / 382 / 2020. Ada beberapa hal protokol kesehatan yang harus di taati, antara lain; kita di anjurkan untuk bermasker, jaga jarak, tidak boleh berkerumun dan selalu cuci tangan. Anehnya, aturan-aturan itu hanya sekedar symbol. Masih banyak masyarakat yang tidak menaatinya. Coba lihat di pasar, berapa persen orang yang bermasker.

Begitu pula, yang baru saja terjadi, pada saat pemilihan bupati dan wakilnya, sudahkah mereka (para pemilih ) menjaga jarak atau menghindari dari kerumunan ? Saya tidak menyalahkan siapapun, coba kita pikir, bagaimana perilaku kita sendiri. Sudahkah diri kita menaati aturan pemerintah ? Jawaban permasahan ini penting bagi kita, sebagai wujud kontribusi bakti kita pada aturan pemerintah yang baik.

Dari urain diatas, sebagai guru madrasah, saya mengajak khususnya pada diri saya sendiri dan umumnya kepada masyarakat untuk menaati aturan pemerintah, terurutama menaati prokol kesehatan di masa pandemi ini. Kita mulai dari diri kita sendiri.

Mengapa harus dimulai dari diri sendiri?

Saya teringat petuah dari guru saya, dalam hal kebaikan mulailah dari diri sendiri"ibda` binafsik'. Menerapkan protokol kesehatan, mulailah dari diri sendiri. Pakailah masker lebih dulu sebelum orang lain memakai. Keluar rumah pakai masker. Kepasar pakai masker. Kegiatan apapun yang dilakukan setiap hari yang ada kontak langsung dengan orang lain bermaskerlah. Setelah itu baru mengajak lingkungan yang terdekat. Keluarga, misalnya. Begitupun dalam protokol kesehatan lainnya. Misalnya; menjaga jarak, selalu cuci tangan dan tidak berkerumun. Hal ini juga di lakukan dari diri sendiri lebih dulu demi mencegah terjangkitnya virus corona.

Mengapa harus bermasker ?

Menurut Wahyudi, perawat RSU Harapan Ibu Purbalingga, dalam artikelnya menyatakan bahwa bermasker dapat mendatangkan beberapa manfaat diantaranya adalah untuk melindungi dari droplet yang di keluarkan oleh orang lain agar tidak masuk ke hidung dan mulut kita atau sebaliknya, agar droplet kita tidak mengenai orang lain, karena kita tidak tahu, kita atau orang lain yang sedang membawa virus. Mengingat bahwa virus corona ini menularnya dapat melalui droplet atau percikan yang di keluarkan pada saat kita batuk atau bicara. Penularan terjadi ketika percikan terhirup orang lain yang ada di sekitar. Selanjutnya, Wahyudi mengatakan bahwa ada hal-hal jenis masker yang layak untuk dipakai; masker kain, masker bedah dan masker N95. Ketiganya sama-sama dapat mencegah terjangkitnya virus corona ke diri seseorang.

Selalu cuci tangan

Pada masa pandemi, selalu cuci tangan sangat di anjurkan. Para ahli telah merekomendasikan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun sebaiknya di lakukan setidaknya selama 20 detik. Hal ini penting karena sabun membutuhkan waktu untuk mengikat air dan minyak secara bersamaan. Selain itu sabun juga memerlukan waktu tidak sebentar untuk mengangkat kuman - kuman pada tangan untuk dibuang bersama aliran air.

Dalam buku kata dokter (2013) karya dr. I Made wirawan, 80 persen dari seluruh kasus penyakit menular ditularkan melalui sentuhan tangan. Jadi, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun adalah cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mencegah tertular dan menularkan penyakit. Sementara dilansir dari laman Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabaroh An Nahdliyah (JATMAN) pada Sabtu (7/3/2020), disebutkan bahwa dalam Islam, mencuci tangan adalah rutinitas yang di anjurkan. Bahkan setiap muslim akan melaksanakan shalat di wajibkan berwudlu, dimana salah satu rukun wudu adalah mencuci tangan. Lebih lanjut, anjuran cuci tangan juga selaras dengan sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa tertidur dan di tangannya terdapat lemak (kotoran bekas makanan) dan dia belum mencucinya lalu dia tertimpa oleh sesuatu, maka janganlah dia mencela melainkan dirinya sendiri." (H.R. Abu Daud). Dalam hadis lain, Abu Huroiroh r.a, Rasulullah SAW bersabda, "...dan jika seseorang dari kalian bangun dari tidurnya maka hendaklah mencuci kedua (telapak) tangannya sebelum memasukkannya kedalam bejana tiga kali, maka sesungguhnya seseorang dari kalian tidak mengetahui kemana tangannya bermalam (H.R. Bukhori ).

Namun agar efektif menangkal virus, ada teknik-teknik mencuci tangan yang dianjurkan. Berikut ini cara cuci tangan yang benar menurut stndart WHO. Pertama, tuang cairan handrub atau sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar. Kedua, usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian. Ketiga, gosok sela sela jari tangan hingga bersih. Keempat, bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci. Kelima, gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian. Keenam, letakkan ujung jari ketelapak tangan kemudian gosok perlahan. Mencuci tangan bisa menggunakan sabun baik yang cair maupun batangan atau antiseptik lainnya.

Kemudian, mencuci tangan juga mempunyai banyak manfaat. Diantara manfaat manfaat itu adalah; Pertama, mencegah resiko tertular flu, dan penyakit menular lainnya sampai 50 persen. Kedua, Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain lain. Ketiga, menurunkan resiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai 59 persen. Keempat, jika mencuci tangan sudah jadi kebiasaan yang tidak bisa di tinggalkan, sejuta kematian bisa di cegah setiap tahunnnya. Kelima, dapat menghemat uang karena anggota keluarga menjadi jarang sakit. Keenam, dimasa pandemi seperti ini, cuci tangan sangat membantu untuk mencegah terjangkitnya virus corona.

Menjaga Jarak Fisik (Physical distancing)

Saat ini, organisasi kesehatan dunia (WHO) telah mengubah istilah pembatasan (sosial distancing) menjadi menjaga jarak fisik (physical distancing). Alasan menggunakan istilah ini adalah untuk mengklarifikasi bahwa ada instruksi untuk berdiam diri dirumah demi memutus rantai penyebaran virus corona. Namun, bukan berarti kita memutus kontak dengan teman atau keluarga secara sosial. Meski berjauhan, penting bagi kita untuk tetap menjaga komunikasi dengan orang orang terdekat melalui pemanfaatan telpon, vidio call maupun obrolan chat.

Robertsigner, asisten professor di fakultas kedokteran universitas California mengatakan jaga jarak atau pembatasan interaksi sosial efektif menekan laju penyebaran virus Corona atau covid 19. Menurut penghitungannya , satu orang terinfeksi yang tidak melakukan langkah tersebut bisa menyebabkan 406 orang lain nya tertular pada hari ke 30. Namun, jika dia mengurangi kontak sosial sebesar 50 persen, jumlahnya menjadi 15 orang pada periode waktu yang sama. Bahkan, jika kontak sosial satu orang terinfeksi dikurangi 75 persen, laju penyebaran virus Corona bisa lebih di tekan lagi, menjadi 2,5 orang pada hari ke 30.

Oleh sebab itu, setiap orang perlu menerapkan jaga jarak. Langkah ini dilakukan dengan mengurangi pergi keluar rumah, kecuali membeli bahan makanan atau memeriksakan diri ke rumah sakit, sebisa mungkin tidak menggunakan transportasi umum, dan tidak pergi liburan ke luar kota atau negeri.

Dari uraian pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa, sebagai masyarakat selain kita taat aturan agama kita juga di wajibkan taat aturan pemerintah. Diantara aturan pemerintah itu adalah mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan keputusan menteri kesehatan No H.K 0.1.07 / MENKES / 382 / 2020. yang tujuannya adalah agar kita terhindar dari virus corona atau covid 19 di masa pandemi ini. Semoga kita oleh Allah dihindarkan dari virus corona. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya Pak

18 Jan
Balas

terimkasih bu..

18 Jan



search

New Post