Saiful Rokib,S.Pd.I

Saiful Rokib adalah seorang pria sederhana yang dilahirkan sepasang petani yang tinggal di sebuah desa pinggir pantai. Pendidikan SD hingga SMA ia tempuh di Kab...

Selengkapnya
Navigasi Web
BIOGRAFI KHULAFAURRASYIDIN - UMAR BIN KHATHTHAB Tagur ke-197

BIOGRAFI KHULAFAURRASYIDIN - UMAR BIN KHATHTHAB Tagur ke-197

A. PROFIL SINGKAT

Umar bin Khaththab dilahirkan di Kota Makkah sekitar tahun 584 M. Beliau berasal dari Bani Ady, salah satu bani dalam Suku Quraisy, sedangkan ibu beliau bernama Hantamah binti Hasyim bin Al-Mughirah Al-Makhzumiyah. Silsilah beliau adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qarth bin Razah bin ‘Ady bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib. Silsilah beliau bertemu dengan Rasulullah pada Ka’ab bin Lu’ay.

Semenjak muda Umar dikenal sebagai pribadi yang tegas, cerdas, pemberani, disiplin dan tabah. Masa remaja Umar dikenal sebagai pegulat perkasa dalam festival pasar tahunan Ukaz di Makkah. Satu-satunya orang yang pernah mengalahkan Umar adalah Khalid bin Walid yang pernah mematahkan kaki beliau.

Umar begitu membeci Rasulullah SAW bahkan ingin membunuh Rasulullah. Umar menganngap agama Islam dan Rasulullah adalah penyebab kaum Quraisy meninggalkan sesembahan mereka yang telah disembah secara turun-temurun.

B. MEMELUK ISLAM

Masuk Islamnya Umar bin Khaththab adalah sebuah kemenangan bagi Islam. Dengan masuk Islamnya Umar, maka dakwah yang semula dilakukan secara sembunyi-sembunyi di rumah Al-Arqam bin Abi Al-Arqam kemudian dilakukan secara terang-terangan. Umat Islam pun berani mendirikan shalat secara terang-terangan. Umar bin Khaththab mendapat gelar Al-Faruq, artinya orang yang bisa membedakan kebenaran dan kebatilan.

Kisah masuk Islamnya Umar merupakan sesuatu yang sangat luar biasa. Umar yang kala itu sedang marah mondar-mandir berkeliling Makkah sambil menghunus pedang untuk mencari Rasulullah. Tujuannya hanya satu, membunuh Rasulullah agar tidak lagi menghina tuhan-tuhan berhalanya.

Sebelum ia berhasil menemukan Rasulullah, ia malah mendengar kabar keislaman adiknya, Fathimah binti Khaththab dan suaminya Sa’id bin Zaid. Kemarahan Umar semakin memuncak kemudian ia menuju rumah adiknya. Saat Umar berada di depan pintu rumah adiknya, ia mendengar bacaan Surat Thaha dari sahabat Khabbab bin Al-Arat yang mengajarkan Al-Qur’an kepada Fathimah dan suaminya.

Kedatangan Umar segera membuat kaum muslimin yang berada di rumah Fathimah segera bersembunyi karena takut akan kemarahan Umar. Umar memukul Sa’id dan Fathimah. Saat kemarahan Umar menjadi-jadi mata Umar melihat lembaran Al-Qur’an berisi permulaan Surat Thaha. Umar meminta adiknya memberikan lembaran tersebut kemudian membacanya hingga hati umar yang semula dipenuhi emosi menjadi tenang.

Merasa keadaan sudah mulai membaik, kaum muslimin yang bersembunyi dan menyampaikan kabar gembira kepada Umar tentang doa Nabi Muhammad”

“Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah satu diantara dua Umar: Amru bin Hisyam (Abu Jahal) atau Umar bin Khattab.”

Demi mendengar penuturan kaum muslimin tersebut, membuat hati Umar tersentuh. Ternyata orang yang ia musuhi bahkan hampir ia bunuh justru begitu menaruh perhatian kepada Umar. Hati Umar berubah menjadi rindu ingin bertemu Rasulullah SAW dan meminta kaum muslimin menunjukkan dimana Rasulullah berada. Umar menemui Rasulullah dan menyatakan keislamannya di hadapan Rasulullah.

C. MENJADI KHALIFAH

Menjelang kewafatan Abu Bakar Ash-Shiddiq, beliau memanggil sahabat-sahabat utama seperti Abdurrahman bin Auf, Utsman bin Affan dan Thalhah bin Ubaidillah untuk dimintai pertimbangan Abu Bakar yang akan menunjuk Umar bin Khattab sebagai pengganti beliau. Semua sahabat tersebut sependapat dengan Abu Bakar tentang pemilihan Umar sebagai penerus kekhalifahan berikutnya. Maka diangkatlah Umar bin Khaththab sebagai khalifah pada bulan Jumadil Akhir 13 H atau sekitar tahun 634 M.

Pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab terjadi perluasan wilayah Islam yang sangat luas. Wilayah kekuasaan Islam yang semula hanya berkisar pada semenanjung Arab (Arab Saudi dan Yaman) meluas hingga Mesir, Afrika Utara, Palestina, Syiria, Armenia, Persia, Irak. Semua wilayah itu adalah wilayah kekuasaan dua negara adidaya di zaman itu yakni Romawi dan Persia. Islam kemudian menjadi kekuatan yang sangat diperhitungkan oleh dunia.

Namun dibalik kesuksesan Umar sebagai seorang pemimpin, ia tetaplah seorang Umar bin Khaththab yang sederhana. Perilakunya senantiasa meniru cara hidup Rasulullah, sama seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq.

Dimasa Umar juga penyebutan khalifah (khalifatur rasul / pengganti rasul) kepada pemimpin umat Islam diganti dengan sebutan amirul mukminin (pemimpin orang-orang beriman). Gelar it uterus dipakai untuk pemimpin-pemimpin umat Islam selanjutnya.

D. PRESTASI

1. Mengusulkan kodifikasi (pembukuan) Al-Qur’an kepada Khalifah Abu Bakar

2. Memperluas wilayah Islam

3. Penentuan kalender Islam (kalender hijriyah)

4. Renovasi Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

5. Membentuk Baitul Mal (lembaga keuangan negara)

6. Membuat sistem penggajian berkala untuk tentara regular

7. Menjadi contoh ideal dalam toleransi saat penaklukan Yerusalem yang saat itu mayoritas penduduknya beragama Kristen dan Yahudi.

E. SIFAT DAN CIRI FISIK

1. Beliau memiliki sifat tegas, cerdas, pemberani, disiplin dan tabah.

2. Sedangkan ciri fisik Umar adalah berkulit coklat, tubuhnya kuat, berperawakan tinggi besar, jika berada dikerumunan ia seakan-akan sedang menunggangi sesuatu.

F. WAFAT

Umar bin Khattab wafat pada hari Ahad, awal bulan Muharram tahun 24 H (644 M). Umar bin Kaththab yang menjadi Imam Shalat Shubuh ditikam oleh seorang budak bernama Abu Lu’lu’ (Fairuz) yang berdiri pada shaf paling depan tepat di belakang Umar. Setelah menikam Umar, Abu Lu’lu’ kabur dan menusuk 13 orang jamaah Shalat Shubuh yang menyebabkan 7 diantaranya syahid dan 6 lainnya terluka.

Umar segera menarik Abdurrahman bin Auf untuk menggantikan posisinya sebagai imam shalat. Sementara Abdullah bin Abbas membawa Umar menuju rumahnya. Umar yang merasa akan segera menghadap Allah meminta anak beliau, Abdullah bin Umar untuk meminta izin agar jenazah beliau diizinkan dikuburkan di sampan jenazah Rasulullah dan Abu Bakar di rumah Aisyah. Permintaan Umar dikabulkan oleh Aisyah, istri Nabi Muhammad. Makam Umar bin Khaththab kini berada di tengah Masjid Nabawi, bersama makam Rasulullah dan Abu Bakar.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap Pak..terima kasih ulasannya ..memberikan informasi untuk khazanah pengetahuan. Salam kenal dan salam literasi.

23 Jan
Balas

siap... mohon bimbingannya pak...

08 Feb



search

New Post