Saiful Rokib,S.Pd.I

Saiful Rokib adalah seorang pria sederhana yang dilahirkan sepasang petani yang tinggal di sebuah desa pinggir pantai. Pendidikan SD hingga SMA ia tempuh di Kab...

Selengkapnya
Navigasi Web
PRESTASI-PRESTASI DINASTI AYYUBIYAH Tagur ke-201
Benteng Qal'atul Jabal

PRESTASI-PRESTASI DINASTI AYYUBIYAH Tagur ke-201

Dinasti (Daulah) Ayyubiyah adalah sebuah pemerintahan yang sukses merebut kembali wilayah-wilayah Islam yang telah direbut oleh tentara Kristen. Dinasti Ayyubiyah memainkan peranan yang penting dalam mengembalikan kejayaan Islam, khususnya penguasaan terhadap wilayah Yerusalem yang menjadi simbol 3 agama (Yahudi, Kristen dan Islam).

Selain itu, Dinasti Ayyubiyah juga menyumbangkan berbagai prestasi di berbagai bidang, antara lain:

A. EKONOMI

Meskipun Dinasti Ayyubiyah terlibat sengketa dengan Pasukan Salib, namun pada kenyataannya perdagangan yang dilakukan oleh Dinasti Ayyubiyah dan para pedagang Eropa semakin ramai. Dalam perdagangan hasil pertanian, Dinasti Ayyubiyah mengekspor wijen, kharub, aprikot, dan milet. Selain hasil pertanian Dinasti Ayyubiyah juga mengekspor kerajinan berupa kaca, tembikar dan emas. Selain mengekspor barang, Dinasti Ayyubiyah juga berhasil membangun industri pembuatan kincir, karpet, kain dan gelas.

Dimasa Dinasti Ayyubiyah, selain penggunaan mata uang dinar (emas) dan dirham (perak) digunakan pula mata uang fulus yang terbuat dari tembaga sejak pemerintahan Sultan Muhammad Al-Kamil bin Al-Adil. Fulus digunakan sebagai alat tukar barang yang nilainya kecil. 1 dirham setara dengan 48 fulus. 1 dinar emas memiliki berat 4,25 gram emas 22 karat. Sedangkan 1 dirham perak murni dan memiliki berat 3,11 gram.

B. PENDIDIKAN

Dinasti Ayyubiyah berakidah ahlussunnah wal jamaah dan bermadzhab Syafi’iyah. Dinasti ini banyak sekali membangun madrasah di berbagai kota antara lain di Aleppo, Yerussalam, Kairo dan Iskandariyah (Alexandria). Selain membangun madrasah yang mngajarkan madzhab Syafi’iyah Dinasti Ayyubiyah juga membangun madrasah untuk kaum muslimin yang bermadzhab Malikiyah, Hanafiyah dan Hanabilah. Selain madrasah, Dinasti Ayyubiyah juga membangun dua rumah sakit sekaligus sekolah kedokteran di Kairo yang mengadopsi model Rumas Sakit An-Nuri di Damaskus. Di masa Dinasti Ayyubiyah, seorang guru mendapatkan kedudukan terhormat dan mendapat jaminan kesejahteraan dari pemerintah.

C. KESEHATAN

Dinasti Ayyubiyah berhasil meluaskan pengaruhnya hingga ke Damaskus, Suriah yang dulunya adalah wilayah kekuasaan Nuruddin Zanki, orang yang pernah mengutus Asaduddin Syirkuh dan Shalahuddin melakukan ekspedisi ke Mesir. Setelah Nuruddin wafat, Shalahuddin menikahi janda Nuruddin bernama Ishmatuddin Khatun demi menyatukan Suriah dan Mesir dan menggalang kekuatan Islam melawan tentara salib.

Secara tidak langsung Shalahuddin mewarisi aset berupa 2 rumah sakit yang dahulu didirikan oleh Nuruddin, yakni Rumah Sakit Al-Walid dan Rumah Sakit An-Nuri. Dengan berjalannya waktu, Dinasti Ayyubiyah juga melakukan penyempurnaan dalam bangunan fisik dan sitemnya.

Selain 2 rumah sakit di Damaskus, Shalahuddin juga mendirikan 2 rumah sekaligus sekolah kedokteran di Kairo, Mesir. Terdapat 2 dokter yang sangat masyhur di masa Dinasti Ayyubiyah, yakni Musha bin Maimun (Ibnu Maimun) dan Ibnu Al-Baithar. Bahkan Ibnu Maimun adalah seorang dokter beragama Yahudi yang menjadi dokter pribadi Shalahuddin Al-Ayyubi.

D. ARSITEKTUR DAN KALIGRAFI

Pembangunan tembok kota yang melindungi Kota Kairo merupakan karya arsitektur yang menjadi ciri Dinasti Ayyubiyah. Pembangunan Masjid Al-Firdaus di Aleppo tahun 1236 M adalah mahakarya dari dinasti ini.

Dalam bidang kaligrafi, Dinasti Ayyubiyah melahirkan kaligrafi Arab bergaya Kufi dan terus diperbaharui hingga menjadi gaya kaligrafi Naskhi. Ada pula karya berupa prasasti yang menarik minat para ahli paleografi (ilmu yang meneliti perkembangan bentuk tulisan kuno) Arab untuk mengkajinya.

E. MILITER DAN SISTEM PERTAHANAN

Selama masa pemerintahan Shalahuddin Al-Ayyubi, kekuatan militer Dinasti Ayyubiyah hampir tidak terkalahkan. Selain itu telah menciptakan alat-alat perang paling canggih di zamannya bahkan menggunakan burung elang sebagai mata-mata dalam peperangan.

Shalahuddin Al-Ayyubi juga mendirikan Benteng Qal’atul Jabal atau lebih dikenal dengan Benteng Shalahuddin Al-Ayyubi yang berdiri di atas Bukit Al-Muqattam pada tahun 1183 M. Benteng ini memiliki 4 pintu utama yaitu Fath, Nasr, Khalk dan Luq.

F. ILMU PENGETAHUAN DAN KEBUDAYAAN

Shalahuddin Al-Ayyubi menutup Universitas Al-Azhar berikut juga melarang Masjid Al-Azhar digunakan untuk mendirikan shalat Jumat karena saat itu Universitas dan Masjid Al-Azhar digunakan sebagai basis propaganda ajaran Syiah. Sejak saat itu hingga 100 ke depan Masjid dan Universitas Al-Azhar tidak difungsikan sebagai lembaga pendidikan dan tempat shalat Jumat.

Penutupan Al-Azhar bukan berarti Dinasti Ayyubiyah tidak memperhatikan bidang pendidikan. Dinasti Ayyubiyah mendirikan banyak madrasah-mdrasah dan juga perguruan tinggi. Tidak kurang dari 25 perguruan tinggi yang didirikan, yang terkenal diantaranya adalah Manazilul Izza, Al-Kulliyatul ‘Adiliyyah, Al-Kulliyatul Arsufiyah, Al-Kulliyatul Fadhiliyyah, Al-Kulliyatul Azkasyiyah dan Al-Kulliyatul ‘Asuriyah.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa tradisi maulid Nabi Muhammad dimulai pada masa kekuasaan Shalahuddin Al-Ayyubi (beberapa sumber lain menyebutkan pada masa Dinasti Fathimiyah). Peringatan maulid Nabi pertama kali diselenggarakan oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, atas inisiatif Muzaffar Ad-Din Gokbori. Muzaffar sendiri adalah ipar dari Shalahuddin yang ditunjuk sebagai amir (gubernur) di Irbil, Irak. Perayaan maulid Nabi Muhammad. Perayaan itu dimulai pada tahun 1183 M. Pada tahun berikutnya, 1184 M, diadakan sayembara penulisan riwayat Nabi serta puji-pujian kepada beliau. Dan terpilihlah kitab Iqd Al-Jawahir (Kalung Permata) yang disusun oleh Syaikh Ja’far bin Hasan Al-Barzanji. Kitab ini di Indonesia sebagai Kitab Barzanji yang biasa dibacakan saat perayaan Maulid Nabi. Adanya perayaan Maulid Nabi sendiri bertujuan untuk membangkitkan semangat juang kaum muslimin yang telah kendor dalam menghadapi pasukan salib hingga puncak perjuangan kaum muslimin berhasil merebut Yerusalem pada tahun 1187 M.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang inspiratif salam literasi

27 Jan
Balas

terimakasih bunda... mohon bimbingannya...

29 Jan



search

New Post