RESPON MASYARAKAT MAKKAH TERHADAP DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW Tagur ke-49
Suku Quraisy pada khususnya dan masyarakat Kota Makkah pada umumnya menolak dakwah Nabi Muhammad SAW. Mereka menyebarkan fitnah tentang ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, dan banyak masyarakat yang terpengaruh dengan fitnah tersebut bahkan memusuhi beliau. Orang-orang kafir Quraisy pada umumnya tidaklah berani secara langsung mengganggu Nabi Muhammad secara langsung karena mereka segan kepada Abu Thalib paman Nabi dan Khadijah istri Nabi. Hanya orang-orang Quraisy yang merasa memiliki kedudukan yang kuat saja yang berani mengganggu Rasulullah SAW.
Salah satu tokoh yang paling menentang dakwah Rasulullah ialah Abu Lahab[1], paman Nabi dan Ummu Jamil[2] istri Abu Lahab. Padahal Abu Lahab adalah salah satu paman Nabi SAW yang seharusnya melindungi dan mendukung Nabi SAW. Bahkan awalnya Abu Lahab sangat gembira saat kelahiran Nabi Muhammad, begitu gembiranya Abu Lahab dengan kelahiran Nabi, Abu Lahab membebaskan budaknya yang bernama Tsuwaibah yang membawa kabar kelahiran Nabi Muhammad kepada Abu Lahab. Namun setelah Muhammad di angkat menjadi nabi dan rasul, Abu Lahab justru menjadi penentang utama dakwah Nabi Muhammad.
Tokoh lainnya yang sangat gencar menghalangi dakwah Nabi Muhammad SAW ialah Abu Jahal[3]. Ia bukanlah kerabat Nabi Muhammad, karena Nabi Muhammad berasal dari Bani Hasyim sedangkan Abu Jahal berasal dari Bani Makhzum namun sama-sama berasal dari suku Quraisy. Saat muda, ia dikenal memiliki kecerdasan dan kebijaksanaan sehingga mendapat julukan Abul Hakam (Bapak Kebijksanaan). Namun sayang, kebijaksanaannya tidak sanggup mengantarkannya untuk mendapatkan hidayah dari Allah, malah Abu Jahal menjadi salah satu musuh terbesar Nabi Muhammad SAW dan dakwah beliau.
Walaupun dakwah Nabi Muhammad mendapat rintangan, dakwah beliau tetap berlangsung. Orang-orang yang menerima dakwah nabi pada masa awal disebut dengan Assabiqunal Awwalun. Adapun diantara Assabiqunal Awwalun terdapat orang yang paling pertama memeluk islam. Orang yang pertama kali memeluk Islam dari golongan pria dewasa ialah Abu Bakar Ash-Shiddiq sahabat karib nabi, dari golongan wanita dewasa ialah Khadijah istri nabi, dari kalangan anak-anak ialah Ali bin Abi Thalib sepupu nabi dan dari kalangan budak ialah Zaid bin Haritsah anak angkat nabi.
Saat orang-orang kafir Quraisy merasa gagal menghalangi Nabi Muhammad berdakwah, mereka mengalihkan untuk menyiksa para pengikut Nabi SAW khususnya para pengikut yang berasal dari kalangan budak dan orang-orang lemah. Adalah Khabab bin Al-Arat yang menerima siksaan yakni kepala dan punggungnya ditempeli besi panas. Bilal Bin Rabah yang ditelentangkan di gurun pasir yang panas lalu dadanya ditindih dengan batu besar. Bahkan Yasir dan istrinya Sumayyah menjadi syuhada’ pertama dalam Islam setelah keduanya dibunuh oleh majikannya.
Faktor-faktor penyebab enggannya masyarakat Makkah untuk mengikuti seruan Nabi Muhammad SAW antara lain:
1. Takut Jika Kehilangan Kekuasaan
Masyarakat Makkah terdiri dari banyak bani atau marga. Bani Hasyim, Bani Umayyah, Bani Ady, Bani Tamim, Bani Makhzum dan sebagainya. Masing-masing diantara mereka biasa mengunggulkan bani masing-masing. Mereka tidak akan mudah mengakui keunggulan bani yang lain sebelum bani tersebut benar-benar teruji dalam kemampuannya berperang maupun kemuliaan lainnya. Orang-orang Makkah sebenarnya telah mengakui kemuliaan Bani Hasyim dan Nabi Muhammad secara pribadi, namun jika mereka mengikuti dakwah Nabi Muhammad, sama saja mereka tunduk kepada Nabi Muhammad dan Bani Hasyim. Itu sama saja menghinakan Bani mereka.
2. Takut Kehilangan Status Sosial
Masyarakat Makkah dimasa itu membedakan status menjadi kelompok bangsawan, masyarakat biasa dan para budak. Jika mereka mengikuti dakwah Nabi Muhammad, maka status para bangsawan akan disamakan dengan para budak. Dan itu dianggap sebagai suatu penghinaan terhadap status para bangsawan.
3. Hilangnya Perdagangan Patung
Masyarakat Makkah adalah para penyembah berhala. Mereka membuat patung kemudian menyembahnya atau menjualnya. Sehingga jika dakwah Nabi Muhammad SAW yang sangat menentang penyembahan terhadap berhala mereka ikuti, maka mereka akan kehilangan mata pencaharian sebagai pembuat dan penjual patung.
[1] Nama lengkapnya adalah Abdul al-Uzza bin 'Abdul Muttalib dan panggilannya Abu Lahab (bapak dari api yang berkobar), karena pipinya selalu merah atau seperti terbakar. Istrinya adalah Ummu Jamil, yang telah melahirkan dua anak Utbah bin Abu Lahab dan Utaybah bin Abu Lahab. (https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_Lahab)
[2] Auraa’ (Arwa) binti Harb bin Umayyah adalah istri dari Abu Lahab salah satu orang yang memusuhi Muhammad.( https://id.wikipedia.org/wiki/Ummu_Jamil)
[3] Amr bin Hisyām (bahasa Arab: عمرو بن هشام; lahir tahun 570 – meninggal 17 Maret 624 pada umur 53/54 tahun) atau Abu Jahal (artinya Bapak Kebodohan) adalah salah seorang pemimpin penduduk Mekkah, yang terkenal akan permusuhannya terhadap kaum Muslim. Ia memiliki anak yang memeluk agama Islam dan diyakini oleh umat Islam sebagai salah seorang syuhada, ia bernama Ikrimah. Amr bin Hisyam mati terbunuh dalam Perang Badar, yang terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah. Abu Jahal telah dicatat dalam Al Qur'an sebagai salah satu ahli Neraka Jahannam.( https://id.wikipedia.org/wiki/Amr_bin_Hisyam)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar