Tantangan gurusiana hari ke 10#tantangan gurusiana

SILATURRAHIM

Silaturrahim adalah hubungan manusia dengan manusia laiinnya.Sebagaimana yang disebutkan di dalan Alquran bahwa orang Islam itu bersaudara.Kita disuruh untuk menjaga silaturrahim agar jangan putus .Orang yang menjaga silaturrahim dia akan menjaga hati saudaranya agar tidak tersinggung.Orang Mukmin dalam pergaulan sehari hari ibarat satu tubuh ,sakit bagian tubuh yang satu ,maka tubuh yang lain juga akan merasakan sakitnya.Begitu eratnya hubungan antara orang mukmin

Dalam Al Quran surat Al hujurat ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya orang orang yang beriman itu bersaudara,sebab itu damaikanlah(perbaiki hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah supaya kamu mendapat rahmat”

Makna dari ayat di atas bahwa berdasarkan tuntuna Al Quran,seyogyanya setiap mukmin itu menganggap dan memperlakukan saudaranya yang lain sebagai saudara kandungnya sendiri.Hendaknya setiap mukmin senantiasa berusaha menumbuhkan ,memupuk dan menjaga persaudaraan dengan mukmin lainnya .

Allah Subhanahu wata’ala ,Rasululloh Shollalohu alaihi wa salam,para sahabat, tabi’in dan ulama telah memberikan petunjuk sekaligus teladan bagaimana cara menumbuhkan,memupuk dan menjaga persaudaraan antara orang orang yang beriman yaitu :

1.Menyadari bahwa Allah Ta’ala menciptakan manusia dengan karakter yang berbeda beda seperti latar belakang kehidupannya,tabiat dan wataknya,kesenangan dan hal hal yang tidak disukainya

2.Menebar salam

Salam merupakan pembuka pintu persaudaraan yang kuat. Salam merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa saling mencintai di Qolbu orang orang beriman sebagaimana Sabda Rasululloh yang artinya”Kalian tidak akan masuk Syurga hingga kalian beriman .Kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai.maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang jika kalian mengerjakannya kalian akan saling mencintai? Maka tebarkanlah salam(HR Imam Muslim no 203)

3.ITSAR

Abu Hurairan Rodhiyallohu ‘anhu bercerita:”Seorang laki laki datang kepada Rasululloh Shollallohu’ Alaihi wa salam dan mengeluh kepayahan dan kelaparan,kemudian nabi bertanya kepada para istrinya ,namun ternyata mereka tidak memiliki makanan sedikitpun untuk disuguhkan .Beliaupun bersabda “Adakah seseorang yang menyuguhkan makan untuk laki laki ini malam ini?”seorang sahabat Abu Tholhah menjawab “Saya wahai Rasululloh”.Abu Tholhah kemudian pulang ke rumah dan bertanya kepada istrinya”Ini adalah tamu Rasululloh ,jangan kamu menyimpan makanan.” Istrinya menjawab”Demi Allah saya tidak menyimpan makanan sedikitpun kecuali jatah makan malam anak kita,”Abu Tholhah berkata,jika anak kita minta makan ,tidurkan saja dia,matikan lampu,biarlah malam ini perut kita lapar.”

Setelah kejadian tersebut turunlah firman Allah yang artinya “.....dan mereka mengutamakan (orang orang muhajirin),atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan (QS.Al Hasyr:9)

Apa yang dilakukan Abu Tholhah itulah Itsar,mendahulukan kepentingan orang lain daripada diri sendiri,merupakan contoh Akhlak mulia bahkan dalam keadaan sulit sekalipun kita disuruh untuk saling menolong,mendengarkan keluhan saudara kita,membantu saudara kita yang sedang mengalami kesusahan,kekurangan harta benda,membantu anak yatim dan orang yang tidak mampu

Sungguh suri tauladan yang terpuji dari Abu Tholhah untuk kita renungkan bahwa sesama mukmin disuruh untuk saling membantu meringankan beban saudaranya.Alangkah indahnya hidup berdampingan yang dijiwai oleh saling mencintai ,saling menyayangi,saling bantu satu sama lain ,tidak mengungkit ungkit aib saudaranya di depan saudaranya yang lain,karena semua itu akan membuat saudaranya menjadi tersakiti ,barangkali saudaranya butuh bantuan untuk meringan kan beban hidup yang sedang menghimpitnya.Ciri orang yang beriman itu sakit bagi saudaranya,dia terlebih dahulu merasakan sakitnya.Semoga kita semua termasuk orang orang yang dirindukan oleh Syurganya Allah .Aamiin Ya Rabbal Aalaminn! (Balai talang ,3 Oktober 2020)