Sagusabu 2 menulis 300 kata

Berawal dari rasa ingin tahu dan ingin bisa apa itu menulis , bagaimana cara menulis apa yang saya butuhkan dalam menulis?

Kudapat informasi dari sebuah media social Whats app yang menawarkan pelatihan menulis buku, yang dilaksanakan oleh Agupenda Demak, di disinilah awal mula saya belajar menulis.

Sagusabu Agupenda Demak, merupakan wadah bagi guru untuk menulis, pada kali ini sedang mengadakan pelatihan menulis buku yang dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu tanggal 2 sapai 3 Februari 2019 bertempat di SMAN 1 Demak.

Peserta kali sangat antusias terbukti banyaknya pengikut dari dalam dan luar kota diantaranya adalah kota Pati, kota Grobogan, Kota Jepara, Kota Semarang kota Ungaran dan kota Demak itu sendiri. Latar belakang dari peserta ini berbeda-beda, ada guru sekolah dasar, guru sekolah menengah pertama, guru sekolah menengah atas baik dilingkup Dinas ataupun Kemenag, bahkan ada peserta dari kalangan mahasiswa dan siswa.

Duduk di samping saya seorang guru sekolah dasar Harjowinagun 2 UPTD Dikbud Kecamatan Dempet, dengan sangat tekun dan semangat beliau mengikuti pelatihan ini, sesekali beliau tengok kanan tengok kiri atau sedikit menggeser tempat duduk untuk sekedar merefress dan menghilangkan rasa jenuh.

Tugas yang pertama kali ini adalah menulis dengan objek yang sama, dengan sebuah botol yang ditunjukkan oleh Pak Murman M.Pd selaku narasumber beliau membimbing dan mengarahkan bagaimana cara menulis bebas dengan catatan harus bebas dari SARA, plagiat, ataupun pornografi.

Saya lihat peserta lain yang tidak bawa laptop, mungkin lupa atau buru-buru sehingga tidak bawa laptop bu Koadah dan bu Uswatun Namanya, beliau adalah seorang guru di SDN Rejosari 1 UPTD Kecamatan Karangtengah kabupaten Demak dengan sangat tekun mereka juga ikut menulis dengan alat tulis yang seadanya. Saya mencoba memberi saran agar beliau minta dikirim laptop atau nanti siang ketika istirahat pulang sebentar untuk mengambil laptop yang dibutuhkan dalam mengikuti pelatihan menulis buku ini.