Berdamai dengan Hati
Semua sudah ada garisnya dan takdir yang diberikanNya. Orang tua hanya berusaha mengantarkan anak-anak menemukan mimpinya yang tak hanya impian. Tak semua anak sama karakternya. Tak serupa pula tujuan yang ingin digapainya.
Masih banyak pula diantara kita menginginkan mimpi kita agar diraihnya padahal mereka sudah punya harapan sendiri. Kita mau si anak kuliah tapi janji hatinya bukan mengenyam bangku kuliah. Satu sisi impian kita melambung berkhayal anak kita menggunakan dasi duduk di belakang meja padahal dia ingin memainkan gitar, menuliskan bait demi bait syair yang akan dilantunkan lewat lagu. Kita tak ingin anak berkecimpung di dunia kecantikan sementara bidang ini diminati para ibu-ibu masa kini.
Hidup bukan di zaman Siti Nurbaya, tak bisa paksa-paksa. Sedari awal kita berhak mengarahkan sehingga mereka bisa berpikir menentukan keputusannya. Jika mereka sudah memilih masa depannya maka kita harus mendampinginya. Dibutuhkan orang tua yang bijak di masa kini, berdamai dengan hati agar harapan anak tak terkendala.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Setuju, Bunda. Makasih ilmunya.