Boraspati Ni Tano dan Boru Saniang Naga
Berseberangan dengan Masjid Raya Alhasanah Pangururan tepatnya di tepi Danau Toba terlihat patung Kadal dan Naga. Menurut masyarakat setempat kedua hewan itu adalah Boraspati Ni Tano dan Boru Saniang Naga.
Pada sketsa konsep yang terletak di dekat kedua patung tersebut dituliskan bahwa Boraspati Ni Tano adalah sang dewa tanah penjaga tanah dan kehidupan sedangkan Boru Saniang Naga merupakan sang dewi air yang menguasai air dan menjaga air sebagai simbol kehidupan. Rambut Boru Saniang Naga tampak berjuntai yang menggambarkan gelombang air layaknya gelombang air Danau Toba yang mereka sebut "aek natio" yang bermakna air yang jernih.
Bagi masyarakat Batak Kuno tanah dan air adalah dua unsur yang sangat penting untuk dijaga dan dihormati. Mereka selalu melakukan ritual untuk menghormati kedua dewa ini seperti menjelang masa tanam dan panen atau saat akan membuka hutan untuk pemukiman baru.
Patung Boraspati Ni Tano dan Boru Saniang Naga disajikan di tempat ini sebagai pengingat bahwa tidak ada kehidupan bagi kita tanpa usaha untuk menjaga kelestarian alam. Tetap berpedoman kita adalah khalifah di muka bumi ini yang harus menjaga kehidupan agar anak cucu kita dapat menikmatinya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar