Cerita dari Bu Guru Maya
Berteman dengan ibu yang satu ini sangat unik bagiku. Entah berapa puluh tahun yang lalu dia berseragam putih biru dan aku duduk di meja guru. Tepat! Hubungan murid dan guru terjadi kala itu.
Delapan belas tahun yang lalu profesinya sudah sama seperti diriku. Cikgu! Alamakjang jebolan jurusan yang sama pula. Kami satu alumni. Aku dari IKIP Negeri Medan dan dia dari Unimed peralihan Institut menjadi Universitas. Kami alumni prodi biologi. Keren kan, sobat.
Katanya, menjadi guru bukan cita-citanya tetapi tuntutan keluarga punya andil pada profesi yang dimilikinya kini. Lebih pada kata "takdir" hingga akhirnya dia menjiwai tugasnya sebagai seorang guru. "Takdir ini dinikmati saja sehingga panggilan jiwa menjadi guru bisa menyeimbangkan cita-cita," katanya meyakinkanku. Aku manggut-manggut saja.
Lebih keren lagi sobat, kami bergabung di blog yang sama. Itu blog keren yang diminati para guru. Apalagi kalau bukan Gurusiana. Sebagai alumni Sagusabu Tebing Tinggi buku tunggalnya berjudul "Diamond Cooking" sudah terpajang di Perpustakaan Daerah di kotaku. Dua buku antologinya "Bidadari Surga" dan "Anak ku ABK" telah dihasilkannya bersama para gurusianer lainnya.
Ketika kutanya apakah ada pengalaman yang menarik selama menjadi guru, pastilah dia mengangguk. Perempuan yang sedang di masa akhir penyelesaian program magister ini langsung bercerita tentang pengalamannya. Katanya ketika di Bandara Malaysia, datanglah seorang gadis cantik. Ya, ampun, mirip dongeng ya! Si gadis menyambutnya. Bu Maya, begitu panggilannya, sangat bingung kog di negeri orang ada yang mengenalnya dan terlihat sangat akrab. Waduh! Pakai cium tangan plus cipika cipiki. Baru si Ibu tersadar kalau gadis itu siswanya dulu. Kututup wajahku, aku juga sadar kalau dia juga siswaku dulu. Geli dalam hati.
Inilah bahagianya menjadi guru. Bertemu siswa dapat makan gratis di restoran. Ternyata gadis itu punya posisi yang bagus di Bandara Malaysia hingga buat traktir untuk si Ibu Guru. Aku juga senang nih, dapat bingkisan satu stoples kue dari mantan siswa yang kutulis ini. Terima kasih Maya, lain kali kita ngobrol lagi dan jangan lupa bawa kue lagi. Dasar, emak-emak! Begitulah cerita dari Bu Maya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi
Terima kasih Pak. Salam literasi
Alhamdulillah. Saya sudah mampir dan follow. Hehehe
Terima kasih Pak. Salam literasi