Melakukan suatu even tidak mudah, butuh kerjasama yang serius. Inilah yang kami lakukan sebelum acara Kemah Literasi Deli Serdang dihelat. Survei lokasi, kata-kata ini cocok untuk aktivitas kami hari itu. Bertemu sang owner, negosiasi harga konsumsi dan tempat untuk peserta yang belum tahu jumlahnya. Putuskan saja tembus tiga puluh orang padahal peserta yang terdaftar baru dua belas orang. Harus optimis tak hanya tiga puluh tapi bisa mencapai empat puluh orang.

Eit..., kawan, kali ini aku tak membahas kemah literasi tapi ikut-ikutan pesan kopi bersama ketua dan sekretaris. Sebenarnya tak enak kalau mulut cuap-cuap plus memikirkan yang belum pasti tanpa ada minuman sebagai pendamping. Yoi..., secangkir kopi moca datang dibawa anak lajang yang sukarela bekerja di Kafe Baca miliknya Pak Irwanto.

Lagi-lagi sama saja, toping kopi enggan untuk disentuh. Mocanya berhias sehelai daun diukir oleh tangan yang trampil. Waktu terus berlalu tapi cangkir belum juga bergeser. So pasti difoto dulu, mereka juga hapal gayaku. Kata Om Roy, jadikan foto bisa bercerita. Nah, ini nih yang kulakukan. Berkat foto itu jadilah tulisan ini. Kopi moca kafe baca, wes... jika penasaran bolehlah singgah sambil menikmati kuliner tradisional di Paloh Naga, Pasar Kamu, dan Selayar Denai. Lebih asyik lagi jika malamnya stay di Kafe Baca.