Kami berniat melaksanakan sholat ashar saat itu, pastilah mencari masjid yang dilakukan. "Masjid Raya Alhasanah Pangururan" menghiasi bagian atas pintu masuk bangunan megah itu. Mobil di parkir di seberang halaman masjid, tepatnya di pinggir jalan sekitar lokasi Danau Toba. Pemandangan yang menyejukkan mata seolah air danau mengelilingi lokasi tempat kami berada. Daerah ini dinamakan Pulau Samosir. 

   Butuh waktu satu jam dari Parapat untuk menyeberang mendapatkan pulau ini. Sedangkan ke tempat objek wisata ini diperlukan waktu satu jam lagi setelah mendarat menggunakan kapal feri. KM Tao Toba nama kapal yang membawa kami hingga berdiri di depan masjid kebanggaan masyarakat Pangururan.

   Masjid ini memiliki dua lantai. Dari pintu masuk belok ke kanan maka terlihat tulisan toilet wanita dan tempat berwudhunya. Lanjut ke atas bagi perempuan yang akan melaksanakan ibadah sholat. Di halaman masjid ada kantin yang menyediakan makanan siap saji dan aneka minuman panas dan dingin. 

   Dilansir dari laman Tribun Medan bahwa masjid ini dibamgun sekitar tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh lima yang sebelumnya berupa musala bagi prajurit TNI yang bertugas di Samosir.

   Usai sudah kewajiban dilakukan kamipun bergegas ke mobil untuk bergabung dengan peserta lain sesuai petunjuk. Ups! Mata ini tak bisa dibohongi melihat sesuatu objek yang bisa menjadi bahan tulisan. Dasar emak-emak yang hobinya menulis, ada saja ide yang muncul. Patung kadal dan seorang putri berbentuk ular naga menarik perhatianku. Tunggu tulisan berikutnya ya, kawan.