Titi Gantung Dulu dan Sekarang
Jalan-jalan ke Museum Sejarah kotaku dengan niat melihat Museum Sejarah Alqur'an bersama Kapus di sekolahku. Tapi mata ini malah tertuju ke salah satu foto jadul yang terpajang di salah satu ruangan. O lala, kata petugasnya di lantai dua masih banyak informasi menarik tentang sejarah alqur'an tapi kog kaki kami malah masuk ke ruangan lain yang memajang gedung-gedung penting di jaman dahulu. Jadilah tulisan ini mengingat view yang tak asing bagi warga Tebing Tinggi, orang-orang menyebutnya "Titi Gantung".
Teringat seorang teman memposting dirinya bersama saudara-saudaranya berdiri di atas Titi Gantung di malam hari. Samar terlihat tambang pengikat titi dan benar-benar tergantung. Bisa dibayangkan bagaimana kendaraan melintasi titi ini. Hm... bergoyang sendiri walaupun tanpa iringan musik dangdut. Eit! Kala itu belum banyak kendaraan roda empat. Sepeda mendominasi dibanding kendaraan lainnya. Sudahlah, dangdut tanpa musikpun akan terjadi.
Titi Gantung ini penuh sejarah. Sayang, aku belum punya referensi yang banyak. Suatu saat akan kutulis lengkap apa saja kisah yang membuat penghubung daerah Bajenis dan Berohol ini bersejarah.
Begitu rendah jarak titi ke aliran sungai Padang yang terlihat di foto di ruang yang ada di Museum Sejarah Tebing Tinggi. Lurus, antar tepinya jelas dipandang. Mungkin pengambilan view malam hari sehingga foto yang diupload teman memberi kesan Titi Gantung terasa jauh dari air sungai.
Suatu kali aku mengambil foto "Titi Gantung" begitu megahnya dengan aspal yang memancarkan fatamorgana di siang hari. Posisinya pun semakin tinggi dari permukaan air sungai. Bukan tambang lagi pengikatnya namun besi-besi yang menghubungkan setiap sendi-sendi penopang titi mrmbuatnya kian gagah berdiri tegak. Semua jenis kendaraan dapat melaluinya. Sungguh perubahan yang luar biasa. Transportasi lancar berkat "Titi Gantung".
Begitulah jembatan itu dari tahun ke tahun. Tak banyak yang tahu bagaimana titi di jaman lampau jika tak melihat sejarah atau cerita dari orang-orang tua jaman dahulu. Museum salah satu cara memperkenalkan tempat-tempat bersejarah di kotaku. Semoga pandemi ini segera berakhir agar generasi emas istana pendidikan dapat kuajak menikmati Tebing Tinggi jaman dahulu. Tulisan ini juga bisa menjadi sumber informasi "Titi Gantung" dulu dan sekarang buat para kawula muda agar semakin mencintai daerahnya.
120920
#14
#tempatbersejarahTebingTinggi


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bu. Sukses terus ya bu
Terima kasih, Bu. Sukses buat ibu
Sejarah lokal perlu ditulis, supaya tidak hilang
Ya kak, terima kasih. Semoga jadi ladang ibadah. Salam literasi
Penting mendokumentasikan jejak sejarah. Langkah yg keren bu. Mantap.
Terima kasih Bu. Salam literasi