salamudin losari

Lahir di Brebes 1970. Profesi sebagai seorang pendidik di Kabupaten Cianjur. Alumni PGSD IKIP Jakarta tahun 1993....

Selengkapnya
Navigasi Web
Tabungan Sekolah
ATM Sekolah

Tabungan Sekolah

Di penghujung akhir tahun pelajaran, setiap sekolah disibukkan dengan berbagai kegiatan, baik di tingkat SD, SMP maupun SMA bahkan di tingkat TK atau PAUD sekalipun. Kegiatan rutinitas tersebut antara lain, ujian bagi kelas atas, Penilaian Akhir Tahun (PAT), pembagian rapor, dan berbagai kegiatan akhir tahun lainnya.

Di tengah kesibukan tersebut, tak kalah trendingnya dengan kegiatan pembagian tabungan siswa, bagi sekolah yang menyelenggarakan. Takkan jadi masalah bagi sekolah yang tidak menerima tabungan dari siswanya.

Pada awalnya, tabungan siswa diharapkan akan memberi manfaat baik bagi sekolah. Biaya operasional sekolah bisa ditanggulangi sementara sebelum turun dana bantuan dari Pemerintah, yang notabene selalu terlambat.

Namun disisi lain, banyak juga kerugian yang menimpa sekolah, manakala waktu pembagian, jumlah tabungan berkurang atau belum terkumpul. Hal ini terjadi karena uang dipinjam oleh satu atau dua orang guru yang belum bahkan tidak bisa mengembalikan dalam tempo yang disepakati, karena nominal pinjaman yang terlalu besar. Penyakit ini setiap tahun terjadi di beberapa sekolah.

Demi menjaga nama baik sekolah, akhirnya Kepala Sekolah sebagai pimpinan harus cari solusi yang tepat. Ibaratnya seperti slogan Pegadaian, "mengatasi masalah tanpa masalah".

Langkah antisipatif untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan, harus ada pengawasan yang ketat terhadap guru-guru yang menerima ataupun meminjam tabungan sekolah. Sehingga bisa meminimalisir penyakit tahunan di Bulan Mei atau Juni.

Sebagai bahan pertimbangan bagi sekolah dimana pun, kalau memang tabungan siswa menjadikan masalah di sekolah, apa salahnya tidak perlu diadakan atau dilarang menerima tabungan siswa, meskipun orang tua siswa memaksa dengan dalil untuk persiapan akhir tahun. Hal lain yang dapat dirasakan juga, agar guru lebih fokus mengurus siswa daripada mengurus tabungan, sehingga tingkat kualitas pembelajaran lebih meningkat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ulasannya, guru lebih fokus mengurus siswa daripada mengurus tabungan, sukses selalu

27 May
Balas



search

New Post