Tantangan Hari ke 32

#TantanganGurusiana

Bukan hal baru bila guru kelas yang mendapat tugas rangkap menjadi bendahara sekolah, pasti mengalami kerepotan untuk menepati kewajiban mengajarnya. Dua tanggung jawa berat yang harus dilaksanakan oleh seorang bendahara sekolah. Di salah satu sisi harus dapat melaksanakan tugas wajibnya yaitu mengajar. Di sisi yang lain harus melaksanakan tugas yang amat berat yaitu pertanggungjawaban keuangan sekolah atau bendahara sekolah.

Khususnya di sekolah dasar, bendahara sekolah harus dilaksankan oleh salah satu dari guru yang ada di sekolah tersebut. Bahkan yang bertanggung jawab keuangan BOS, harus salah satu guru yang sudah PNS.

Hal ini memang memancing perhatian orang banyak. Mengapa? Karena tugas sebagai guru saja belum tentu semua kewajibannya dapat dilaksanakan, apalagi bila ditambah lagi dengan tugas sebagai bendahara yang tugas dan tanggung jawabnya sangat berat.

Rewardnya juga tidak ada. Berbeda dengan era penilaian portofolio guru, semua tugas yang pernah diembannya minimal akan mendapatkan reward berupa surat keterangan. Nah, sekarang tugas bendahara sekolah semakin berat, semua tagihan administrasi semakin banyak. Anehnya, penagihan administrasi keuangan seolah tidak mepedulikan keadaan dan posisi berada di dalam kelas. Harus sekarang terpenuhi, seolah mengabaikan tugas utamanya guru yaitu mengajar. Ujung-ujungnya yang jadi jorban adalah siswa-siswanya.