Tusuk Sate
Ajo Mal, demikian panggilan yang diberikan orang di kampung ini kepadanya. Konon, Ajo Mal adalah orang Padang satu-satunya yang berjualan sate di kampung ini. Setiap hari, Ajo Mal berjualan dekat perempatan jalan besar. Hanya pada hari Senin saja ia berjualan di pasar kecamatan. Sate Ajo Mal sangat laris. Selain enak, harganya pun terjangkau.
Seperti biasa, menjelang pukul sebelas malam, Ajo Mal sudah selesai memasak ketupat serta mengungkep daging. Sedangkan untuk kuahnya ia masak pagi hari sehabis shalat Subuh. Seharusnya Ajo dan istrinya sudah selesai menusuk daging dengan lidi. Tapi sayang, malam ini belum bisa juga ia kerjakan. Persediaan tusuk satenya habis. Seharusnya Parman, langganan setianya yang mengantarkan tusuk sate tiga kali seminggu, sudah datang tadi sore. Namun, sudah menjelang tengah malam tak ada kabar dari Parman. Untuk menjemput ke rumah Parman, rasanya tak mungkin lagi. Ajo Mal pun bingung. Betapa tusuk sate itu sangat berarti baginya. Tanpa itu, satenya akan kehilangan nama.
Pagi usai shalat Subuh, Ajo Mal mendengar seseorang menyampaikan kepada pengurus masjid untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa Parman telah meninggal dunia tadi malam. Bukan main terkejutnya Ajo Mal. Parman, laki-laki yang identik dengan tusuk sate itu telah tiada. Laki-laki yang bagi orang sekampungnya dipandang sebelah mata, namun bagi Ajo Mal, Parman adalah sosok yang sangat berjasa dalam usaha dagangnya. Ajo Mal bergegas pulang untuk mengajak istrinya melayat. Hari ini Ajo Mal tidak berjualan. Dagangannya akan kehilangan nama jika tusuk sate tak ada.
Sorkam, 23 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren, Bu. Namun saya gagal fokus ke fotonya. Ngiler membayangkan rasa satenya. Salam sukses.
Pentigraf yang sangat keren, ternyata baru disadari tusuk satenya teramat penting dalam kesuksesan Ajo Mal berjualan sate.
Terima kasih, Pak. Betul sekali. Begitu pentingnya tusuk sate itu.
Keren pentigrafnya, Bu. Salam sukses selalu.
Terima kasih Bu Yuria. Salam sukses dan salam kenal.
Terima kasih Bu Yuria. Salam sukses dan salam kenal.
Kerena sekali, Ny HK. Setelah meninggal baru terasa gunanya.
Ya Allah....keren Bun...sesuatu yang tidak dianggap oleh orang lain, sangat berharga bagi yang lainnya...
Alhamdulillah. Terima kasih Bu Yulivia.
Alhamdulillah. Terima kasih Bu Yulivia.
Keren pentigrafnya Bunda. Salam sukses selalu.
Terima kasih, Bun. Salam sukses dan salam litetasi.