Salman Faris

Salman Alfarisi Kepala Sekolah di SD Islam AL-BAYANI Cikarang Utara, dan sebagai kepala MDTA Nurul Hidayah Cikarang Utara...

Selengkapnya
Navigasi Web
Mencari Guru Yang Sebenarnya (Part 1)

Mencari Guru Yang Sebenarnya (Part 1)

Manusia dilahirkan kedunia ini berawal dari tidak bisa apa-apa. Hanya saja Allah memberikan potensi kepada kita sebagai manusia berupa akal pikiran, dan anggota tubuh yang memiliki fungsi yang sangat luar biasa. Dari potensi inilah manusia bisa melakukan hal apa saja yang ia kehendaki.

Guru pertama kita adalah orangtua, merekalah yang mengajarkan kita berbagai hal. Mulai diajarkan berjalan, bicara, berlari dan lain sebagainya. Lalu guru kita kedua adalah orang yang mengajarkan kita disekolah, yang mengajarkan membaca, berhitung, menulis dan lain sebagainya. Lalu di madrasah, di pengajian, di pesantren, yang mengajarkan alquran, hadits, aqidah akhlaq, fiqih dan lain sebagainya. yang biasa kita panggil mereka itu dengan sebutan guru, ustadz, atau kyai.

Maka sosok seorang guru akan sangat berpengaruh pada kehidupan kita dimasa yang akan datang. Bagaimana tidak? Karena kalau kita melihat orang-orang sukses, orang-orang-orang besar, orang-orang yang berpengaruh didunia ini tidak terlepas dari jasa para guru-guru mereka terdahulu.

Kalau saja mereka tidak belajar ilmu dari para guru-guru mereka dahulu maka saat ini mereka mungkin tidak menjadi orang-orang hebat seperti saat ini. Habibie contohnya, presiden ke-Tiga Republik Indonesia, beliau orang cerdas, beliau orang hebat. Kalau bukan dari jasa-jasa gurunya terdahulu tidak akan mungkin beliau dapat menciptakan pesawat. Yang jasanya sangat bermanfaat untuk bangsa dan dunia saat ini.

Namun dari itu semua kita harus sadari, bahwa hidup didunia ini adalah sementara. Kehidupan yang abadi adalah akhirat. Lalu dari semua guru kita yang ada, apakah sudah ada guru yang mengajarkan kita untuk hidup diakhirat kelak? Apakah sudah ada guru yang selalu membimbing kita untuk kembali kepada sang pemilik kehidupan? Istilah gampangnya adalah apakah sudah ada guru yang selalu mengajak kita untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt?

Jika jawabannya belum, maka cepatlah cari sosok guru tersebut, sebelum ajal menjemput kita. Karena ibadah yang kita lakukan bukan hanya sekedar sah, ibadah yang kita lakukan bukan hanya sekedar menggugurkan dosa. Tapi yang paling terpenting adalah ibadah yang kita lakukan ini adalah diterima atau bahkan ditolak mentah-mentah oleh Allah Swt.

Kalau sampai ajal kita datang, dan kita belum memiliki guru yang senantiasa membimbing kita untuk selalu dekat dengan yang maha kuasa, untuk selalu ingat kepada sang pencipta, apakah ada jaminan kita mati dalam keadaan husnul khotimah? Bagaimana kita dapat mengucapkan ‘’Laailaaha Illallah” disaat ajal kita akan tiba sedangkan dalam keseharian saja kita jarang mengucapkan nya? Padahal kalimat ‘’Laailaaha Illallah” adalah penentu manusia saat di akhir hayatnya. Apakah husnul khotimah atau su’ul khotimah?

Wallah a’alam bishoab.

Sukatani, 25 Juli 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ayo menulis lagi. Ini Khan baru bagian satu. Semangat. Sukses selalu dan barakallahu fiik

26 Jul
Balas

Tulisan yang bagus dan penuh makna.. Terima kasih sudah diingatkan. Sukses selalu

26 Jul
Balas



search

New Post