Mengejar Azan

Oleh : Salman Mappeasse

Laa ilaaha illallah, kalimat terakhir dari suara azan itu yang aku dengar begitu sampai di rumah. Zaky, sudah azan kah di masjid atas nak ? ( sebutan masjid yang ada ditempat ku karena pas berada di atas gunung). Belum yah, kata anakku yang memang baru juga bersiap-siap menuju masjid untuk salat asar. 

Kusambar pakaian sholat yang ada, lalu berlari sekencang kencangnya menuju masjid untuk segera azan. Namun, lariku menjadi lambat karena harus menaiki anak tangga masjid yang terbilang cukup tinggi.

Astaghfirullah, aku baru ingat, ternyata belum berwudhu. Segera aku mengambil air wudhu kemudian  mengumandangkan azan dengan nafas yang masih tersengal sengal. 

Setelah shalat aku berfikir, ah tidak boleh dibiarkan berlarut larut seperti ini. Harus dibuat jadwal yang bertugas menjaga waktu sholat agar tidak terulang lagi seperti yang aku alami barusan. Azan sambil tersengal-sengal.