samlay

Guru biasa yang biasa-biasa saja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Panggil aku, Beb..!!

Panggil aku, Beb..!!

Dia idolaku, sesosok perkasa dengan tubuh yang kekar dan tampak berwibawa. Dia bernama El. Dia berusia beberapa tahun lebih tua dariku, orang tuanya sudah pergi meninggalkannnya sedari kecil, entah kemana dan dimana mereka tak pernah dia hiraukan lagi. Seolah olah dia tak pernah mengenal atau memang tak ingin lagi mengenal mereka, entahlah. Yang jelas hal itulah yang membuatnya lebih mandiri, ulet dan tangguh. Karena perawakan dan sifatnya itulah aku mengagumminya.

Beb, begitu dia biasa menyapaku. Sambil menepuk pundak lalu mengacak-acak rambutku. Agak risih sebenarnya, apalagi dia sering memanggilku seperti itu tanpa melihat situasi dan kondisi di sekitar.

Ah sudahlah, apalah arti sebuah nama. Yang terpenting dia selalu ada saat kubutuhkan, dia selalu bisa menjagaku dalam setiap keadaan, dia lah satu satu nya yg bisa kuandalkan.

Suatu ketika kami bermain di pinggir sungai, seharian kami bercanda bersama. Diambilnya makanan dari kantung perbekalan yang memang sengaja kami bawa lalu tanpa kusangka disuapkannya makanan itu padaku, ahh, merah padam wajahku dibuatnya.

Setelah lelah bermain kamipun melangkah pulang ke rumah masing masing dengan penuh kecerian kemudian kami berpamitan dan berjanji untuk bertemu lagi esok hari untuk kembali bermain bersama di tepi sungai. saking lelahnya aku pun tertidur lelap malam itu.

Kubuka mataku lalu melangkah perlahan membuka jendela kamarku, tanpa permisi udara segar dan sinar mentari pagi langsung masuk ke ruang kamarku, seolah mencari dimana lagi ruang yang kosong yang belum mereka dapati. teringat akan janjiku pada El akupun bergegas mandi dan merapikan diri, dengan senyum penuh gembira aku melangkah keluar dari rumah dan berjalan menuju tepi sungai tempat kami bermain kemarin.

Matahari sudah tepat di atas ubun ubunku, namun belum nampak sekilas pun El , hmm, kemana dia, tak biasanya dia datang terlambat. apa dia lupa? gumamku dalam hati. tapi aku mencoba meyakinkan diriku bahwa El tidak lupa, dan dia pasti datang kemari.

Sayup sayup terdengar suara memanggilku, setelah ku lihat ternyata dia temanku , namanya Komo. sedikit tergopoh gopoh dia menghampiriku dan bertanya , "Kamu lagi nungguin si El? " ucapnya, "Ya, kamu tau dimana dia komo?" balik ku bertanya. " emmm, El pergi entah kemana, Dia bilang dia ingin mencari orangtuanya"" dia titip pesan agar kamu tak perlu mengkhawatirkan dia".

Kepergiannya yang begitu cepat, tanpa kabar, jelas membuatku gusar. marah, benci dan rindu menjadi satu. entah lah apa namanya perpaduan rasa itu. yang jelas yang ada dalam benakku hanyalah hari hari sepi tanpa cerianya.

hari hari pun kulalui dengan tegar, kucoba tetap semangat menjalani hidupku meski tak lagi seindah dulu. kucoba bergaul dengan temanku temanku yang lain, namun tetap saja aku merasa ada kepingan yang hilang dalam keceriaanku tanpa hadirnya.

Sewindu sudah El pergi, namun kerinduanku padanya tak pernah pudar ditelan masa.

"El, terbanglah sejauh mungkin , temukan yang ingin kau cari kemudian cepatlah kembali, karena sungguh aku sangat merindukan saat saat dimana kau memanggilku dengan kata...Beb..."

(Kisah dari negeri dongeng 'Persahabatan Elang dan Bebek' )

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ending nya Cihuy... Keren pak

07 Oct
Balas

Hihihi, makasih jeng..

08 Oct

Mantab

08 Oct
Balas

Baru belajar mas, hihihi

08 Oct



search

New Post