samlay

Guru biasa yang biasa-biasa saja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Misteri Es Mambo

Misteri Es Mambo

"teng, teng, teng"

Bel sekolah tanda istirahat berbunyi, para siswa berhamburan keluar kelas. Mereka berlari laksana kuda pacu yang mendengar peluit tanda lomba dimulai dan bergerak menjadi yang tercepat mencapai garis finish. Garis finish yang disebut kantin sekolah..

Para guru pun mulai beranjak dari ruang kelas menuju kantor (ruang guru) untuk sejenak beristirahat. Tak terkecuali aku, namun langkahku sedikit terhenti di Selasar kelas. Pandanganku tertuju kepada kerumunan siswa dan orang tua yang berada di kantin sekolah.

Sedikit penasaran kucoba mendekat ke arah pedagang itu, namun tiba tiba seorang siswa bertanya " pak, mau beli juga?" . "Ah ,Ndak bapak cuma mau lihat saja".

Nampak jelas sekali terlihat beberapa siswa berebut membeli dagangan pedagang itu. Tak ketinggalan beberapa orangtua siswa ikut antri membeli. Mungkin mereka membeli bukan karena ingin membeli, tapi karena rengekan anaknya yang takut kehabisan dagangan itu.

Sekilas terdengar suara pertanyaan dari para pembeli " mang, ini cara buatnya gimana?" Tanya seorang siswa. "Mang , ini bahannya apa saja" tanya salah satu orang tua yang membeli. Pedagang itu tampak kebingungan menjawabnya. Entah karena takut rahasianya terbongkar atau mungkin karena alasan yang lain.

Sekilas matanya memandangku, seolah memberi isyarat. Ku balas saja dengan senyuman.

Tak berapa lama dagangan itu habis. Pedagang itu segera membereskan lapaknya dan bergegas meninggalkan sekolah. Tak lupa ia menoleh dan melemparkan senyum padaku.

Setelah kepergiannya aku pun bergegas menuju kantor, di sana tampak beberapa guru sedang asyik mengobrol. Terlihat tangan mereka sedang memegang sesuatu yang tak asing bagiku. Ya, mereka sedang memegang dagangan yang dijual pedagang itu.

Sesekali aku mendengar mereka mengajukan pertanyaan yang sama dengan para pembeli tadi seputar apa dan bagaimana membuatnya. Tampak sekali raut penasaran diwajah mereka. Tak jarang pula keluar pujian dari mulut mereka tentang pedagang itu.

Aku yang mendengar hanya tersenyum,. Ya, Aku tersenyum karena aku tahu jawaban dari pertanyaan itu. Namun, lebih baik aku diam. Biarlah ini menjadi misteri , misteri bagi para siswa, para orangtua, para guru dan mungkin juga misteri bagi para gurusianers.

Salam es Mambo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mungkin ini bersambung, yah?

15 Sep
Balas

Tamat pak,. Jawabannya biar jadi misteri.. hihihi

15 Sep

Hi...hi..jadi penasaran. Salam kenal Pak Sigit

15 Sep
Balas

Salam kenal juga Bu. Hihihi

15 Sep



search

New Post