Muridku Teman Kuliahku
Malas sebenarnya jika harus kembali bergelut dengan buku apalagi harus menyusun makalah dan presentasi yang selalu saja dikejar deadline, belum lagi tugas tugas mandiri yang materinya menyesakkan jiwa . tapi apa daya tuntutan pekerjaan mengharuskanku kembali ke dunia persilatan eh dunia akademik dengan keyakinan semua bisa tuntas dalam waktu paling lama 3 tahun.
Dengan langkah sedikit ragu akhirnya kuberanikan diri untuk menempuh studi itu. kubuka situs website salah satu Universitas swasta di daerahku dan mencoba untuk mencari informasi yang aku perlukan. keesokan harinya aku segera bergegas menuju ke kampus tersebut untuk memastikan bahwa mereka masih membuka pendaftaran mahasiswa baru. kutemui bagian akademik sekaligus menyerahkan berkas persyaratan untuk diperiksa, singkat kata aku diterima di kampus ini dan bisa segera memuai perkuliahan minggu ini juga.
Hari yang ku tunggu pun tiba, sore itu sekitar pukul setengah empat aku mulai bersiap memulai petualangan baruku sebagai seorang mahasiswa. hal yang sebenarnya sudah ku lakoni lebih dari sepuluh tahun yang lalu. 'baiklah aku siap" ujarku dalam hati, menyingkirkan keraguan apakah aku mampu menyelesaikan studi ku ini. Pukul 16.05 aku tiba di kampus itu, kampus dengan gedung 4 lantai, tampak megah dan masih bersih karena memang kampus ini baru berdiri 2 tahun yang lalu.
305, nomor ruang kelas yang tertera di selembar kertas KRS ku. teringat akan pesan bapak pegawai akademik tempo hari bahwa angka pertama pada ruang kelas menunjukkan lantai kelas itu. 'Hmmm, berarti aku harus ke lantai tiga' gumamku dalam hati. tak sulit menemukan ruangan ini, karena letaknya tepat di sisi kiri tangga yang tadi aku naiki. dengan penuh percaya diri aku masuk keruangan 305 lalu mulai mencari tempat duduk. ada hal yang menarik sebenarnya, awalnya aku mencoba pura pura menjadi dosen di kelas itu. aku masuk dan mengucapkan salam kemudian meminta mahasiswa untuk bersiap memulai perkuliahan. mereka pun tampak kebingungan, tak percaya bahwa aku adalah seorang dosen. " kena deh loe semua,hehehe".. kasian melihat mereka kebingungan , aku pun membuka penyamaranku , dalam kebingungan mereka aku langsung mencari tempat duduk dan mulai menyamankan diri di dalam kelas itu. sekitar 10 menit kemudian ada seseorang menyapakku dan menanyakan ruang kelasku, setelah kutunjukkan Kartu KRS ku dia lalu menyampaikan bahwa mahasiswa di ruangan itu pindah ke ruang 405 atau ruang yang satu lantai diatas . merah padam wajahku, duh jebakan betmen nih, hehehe...
Ku ambil langkah seribu hingga akhirnya aku bisa menemukan ruang kelasku, kutatap wajah para mahasiswa disana, sebagian nampak seperti anak anak yang baru lulus SMA, namun sebagian lagi agak berumur dan nampak seperti seorang pekerja. kutemukan tempat duduk yang cukup nyaman di pojok ruang itu, baru lima menit duduk tiba tiba ada seseorang menyapa dan meminta bersalaman denganku. aku ingat wajahnya tapi lupa namanya, tanpa pikir panjang kusapa ia kembali dan bersalaman dengannya. tak disangka dia malah pindah tempat duduk dan memilih duduk disampingku, sambil tersenyum dia bilang " pak, masih ingat dengan saya?", "maaf, Siapa ya" jawabku. " ehmmm, saya Samlay pak, Murid bapak waktu di SD, saya yang dulu sering bapak hukum karena jarang mengerjakan PR". sekilas kupandangi wajahnya, ya aku ingat siapa dia, namanya Samlay, muridku dulu yang luar biasa malasnya mengerjakan PR. " Oh iya bapak ingat, kamu yang dulu rajin mengerjakan PR kan? " ucapku sambil sedikit tersenyum. tanpa dikomando kami pun tertawa bersama seperti seorang kawan lama yang baru bertemu. Aku tertawa mentertawakan nasibku, dan dia pun tertawa yang sepertinya menertawakan nasibku juga..hahahaha
Selang beberapa saat kemudian tawa kami terhenti karena dosen mata kuliah Pancasila sudah masuk keruangan kelas. Aku pun mulai merapikan posisi dudukku sembari dalam hatiku berkata "Waduh, Muridku dulu kini jadi Teman Kuliahku". Ya, Samlay yang dulu adalah muridku kini duduk berdampingan kuliah denganku. apa mau dikata, karena memang seperti ini kenyataannya. bodo amat ah, terserah apa kata dunia ataupun terserah deh dunia mau berkata apa. hehehe...

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Gurih renyah mengalir tulisan nya pak. Keren. #samlai itu nama asli??
Malu Kenapa pak.. Lanjutkan
hihihi, malu aku...ceplas ceplos ngga pake aturan.. Samlay itu nama samaran, tadinya mau pakai nama Bunga tapi takut terafiliasi dengan korban korban pelecehan seksual.. hihihi..
siap 86 komandannn
Hahahahahahaahaha...
ceritanya keren...pengalaman pribadi yang sangat berkesan ya pa hehehe