samlay

Guru biasa yang biasa-biasa saja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan

Pendidikan sebagai Ilmu Pengetahuan

Pendidikan dan ilmu pengetahuan adalah dua bagian yang tidak dapat dipisahkan. Dalam proses pendidikan terdapat sebuah ilmu pengetahuan, serta sebalikya dalam proses ilmu pengetahuan itu terdapat kegiatan pendidikan di dalamnya.

Manusia sebagai mahkluk yang memiliki akal dan pikiran tentunya memerlukan pendidikan yang baik untuk mendapatkan imu pengetahuan yang luas guna bekal hidupnya di kemudian hari. Ilmu pengetahuan yang didapatnya itu tentu mampu menambah wawasan serta pandangan hidupnya untuk mewujudkan tujuan yang dikehendakinya.

Menurut UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid V menyatakan Bahwa Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.

Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwasanya pendidikan merupakan proses yang sengaja diwujudkan untuk mengembangkan kemampuan intelegensi dan religi manusia (John Dewey).

Ilmu pengetahuan merupakan hasil dari proses pendidikan yang tersusun secara sistematik dan terukur. Ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu. ( KBBI edisi V, Badan pengembangan dan Pembinaan bahasa, Kemendikbud 2016), sedangkan menurut minto rahayu (2007) Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji. Pudjawidjana (2015) mengartikan pengetahuan sebagai suatu reaksi yang ada pada manusia dengan segala rangsangan yang terjadi pada alat indranya untuk melakukan pengindraan jauh pada objek tertentu.

Dari Pernyataan diatas maka ilmu pengetahuan dapat diartikan sebagai hasil dari sebuah proses yang dilakukan secara sistemik dengan mengoptimalkan peran alat indra pada manusia. Ciri khas dari Ilmu Pengetahuan itu sendiri terletak pada objek studi, metode, serta sistematika penyusunannya.

Pendidikan dan ilmu pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber diantaranya yaitu Keluarga , Mengutip teori tabularasa (john Locke) manusia yang baru dilahirkan ke dunia ini ibarat kertas putih yang tak bernoda, yang menjadikan kertas itu hitam atau putih adalah orang tuanya sendiri , dari teori ini maka dapat disimpulkan bahwa proses pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan pada manusia dimulai sejak ia hadir di dunia ini. Pada awal mula kehidupannya di dunia, manusia (Bayi) mulai belajar memahami (adaptasi) alam baru disekitarnya. Mulai dari belajar bernafas, memenuhi kebutuhan jasminya, dan mengekspresikan keinginannya. Orang tua sebagai manusia terdekat tentu akan belajar memahami karakter anak mereka. Proses transfer pendidikan dan ilmu pengetahuan terjadi ketika dimulainya komunikasi antara keduanya, baik komunikasi searah maupun dua arah. Menurut Lusiana Rahmawati,M.Pd (2017) dalam perkuliahannya menyatakan bahwa 50 % karakter seseorang terbentuk dari lingkungan keluarga, 30 % di lingkungan sekolah dan 20 % dilingkungan masyarakat. Pembentukan karakter tersebut terjadi dari proses transfer pendidikan dan ilmu pengetahuan yang diberikan keluarga kepada anak-anaknya. Dari pendapat diatas maka diketahui bahwa keluarga memiliki porsi terbesar dalam pengembangan karakter dan ilmu pengetahuan manusia.

Selain Lingkungan keluarga, pendidikan dan ilmu pengetahuan juga diperoleh dari sekolah/lembaga pendidikan. Menurut Lusiana Rahmawati,M.Pd (2017) 30% Pembentukan Karakter dan peningkatan ilmu pengetahuan didapat dari sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang tepat dalam mendapatkan pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sekolah yang pada umumnya menerapkan berbagai aturan akademik dan memiliki kurikulum akan mampu mengarahkan manusia untuk berfikir secara sistemik dan sesuai dengan kaidah kaidah keilmuan yang sudah ditentukan. Tentunya hal ini menjadi penting karena disinilah manusia mulai belajar mendapatkan ilmu pengetahuan bukan hanya secara teoritis tetapi juga praktek nyata yang batasan batasan nya telah ditentukan.

Manusia adalah makhluk sosial yang dalam kehidupannya sehari hari membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Menurut Waluyo Mahkluk sosial adalah mahkluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya , saling membutuhkan satu sama lain. dari pernyataan diatas dapat diartikan bahwa terjadi hubungan timbal balik antar manusia. Dalam perkembangannya terjadi proses transfer pendidikan dan ilmu pengetahuan melalui berbagai kegiatan yang terjadi di sekitar manusia itu sendiri. Proses itu secara tidak langsung menjadi sarana manusia untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Contoh nyata dalam kehidupan msyarakat adalah ketika terdapat kegiatan kegiatan sosial kegamaan , diantaranya kerja bakti lingkungan, pengajian di majlis taklim, serta kegiatan sarasehan warga mengenai lingkungannya. Pada kegiatan tersebut baik disadari atau tidak telah terjadi proses pendidikan dan transfer ilmu pengetahuan.

Berdasarkan ketiga sumber diatas maka dapat disimpulkan bahwa sumber pendidikan dan ilmu pengetahuan berasal dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan pada dasarnya memiliki objek material baik hal yang konkret maupun abstrak sebagai bahan penelitian atau pembentukan pengetahuan. Pada pendidikan yang menjadi objek material konkret adalah peserta didik, sedang yang menjadi objek material abstrak adalah metode pendekatan, proses pembelajaran , serta hasil pembelajaran.

Pendidikan bertujuan untuk menggali dan mengembangkan segala potensi yang ada pada diri manusia seoptimal mungkin sehingga memudahkan hidupnya untuk mencapai suatu kompetensi yang diharapkan

Ilmu pengetahuan sendiri memiliki syarat untuk disebut sebagai ilmu pengetahuan yakni jika memiliki 3 (tiga) kriteria yakni terdapatnya objek yang diteliti,penggunaan metode yang sesuai serta penggunaan sistematika tertentu. Ilmu pengetahuan yang didapat tentu akan memudahkan manusia untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta memecahkan permasalahan tertentu berdasar pengalaman yang dilalui sebelumnya

Pendidikan dan ilmu pengetahuan memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya sama sama memiliki objek,metode , serta sistematika tertentu. Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan berarti Pendidikan sebagai sarana yang tepat untuk mendapatkan berbagai wawasan yang didapat dari hasil kajian, penelitian , serta tindakan yang tepat berdasar sistematika tertentu sehingga berguna bagi manusia itu sendiri.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

because of you..hehehhe

06 Oct
Balas

Tulisan yang bagus, luar biasa !!!

06 Oct
Balas



search

New Post