Samsiati Uhibbukafillah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Berkaca-kaca

Penasaran. Apakah ia akan lulus atau tidak. Lama menanti dari balik pintu kamar. Mulut Bu Seli terus berdzikir dan berdoa agar Hanan anaknya dihilangan kekakuan lidahnya. Ia berharap Hanan lulus setoran Al Mursalat juz 29 pada gurunya, Bu Adzki. 

 

Bu Seli mendadak terperanjat. Ia terhenti dari mondar mandirnya. Suara pintu terbuka membuatnya terpusat pada wajah anaknya. Mata Hahan berkaca-kaca. Di depan pintu kamar ia memeluk Bundanya. Bu Seli tak berharap banyak. Ia sudah menyiapkan kata-kata untuk menyemangati anaknya jika ia tak lulus. Diusapnya kepalanya. Ia memandang lagi wajah anaknya. Ia hendak berpesan tapi terhenti ketika Hahan berkata, "Alhamdulillah, saya lulus Bunda."

 

Pecah kaca di pelupuk mata Bu Seli. Air terjun membasahi pipinya. Bu Seli kembali memeluknya. Ia bersyukur karena putranya lulus. Di Sabtu pagi ia terharu. Awalnya ia ingin mendampingi anaknya saat libur pekanan. Tapi ditolak Hanan karena Hanan memilih setoran sendiri via video call dengan Bu Adzki. Alhasil, Hanan lulus. Bu Seli semakin bangga dengan dengan anaknya yang semakin mandiri. Ia pun mengajak Hanan ke kolam renang sebagai reward prestasinya. Ia berharap Hanan semangat dan lanjut pada juz 28. 

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post