Sering nyesek kalau terjun bebas. Meski bebas tapi tak bisa menentukan posisi turunnya. Semua sama ke titik nol lagi. Entah terjun dari ketinggian 25, ketinggian 100, ketinggian 500, bahkan ketinggian 2 pun jika terjun akan berada pada titik nol.

Aku harus bangkit lagi. Setelah jatuh dari ketinggian 59 harus merintis tangga kesuksesan. Vakum dari kegiatan menulis dan mengistirahatkan hati usai terluka. Mengumpulkan energi untuk bangkit lagi menyusul teman yang sudah tinggi di panggung kesuksesan. Piagam penghargaan sudah mereka genggam. Buku juga sudah mereka sebarkan. Hanya aku dan beberapa teman yang senasib dengan istilah terjun bebas.

Motivasi baru di bulan baru ini, Februari. Bukan dimana aku lahir ke dunia. Bukan dimana aku bangkit lagi meretas karya. Bismillah, semoga bisa dan tidak terjun lagi hingga piagam dan buku beredar. Aamiin.