"... kita tetap setia, tetap sedia, membela negara kita." Begitulah syair lagu Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945. Kris Dayanti yang akrab dipanggil Kris menyanyi dengan lantang bersama temannya. Meski tinggal di negeri perak Malaysia, ia tetap cinta tanah air yaitu Indonesia.

Kris sudah 3 tahun menjadi pahlawan devisa. Ia bekerja di Bemban Industrial Park, Batu Gajah, Malaysia, bagian checking product, kantor MuRata. Dalam sehari ia bekerja 12 jam. Rasa lelah ia tepis demi mewujudkan cita-citanya. Ia ingin membiayai adiknya yang masih sekolah di SMP dan juga memenuhi kebutuhan ibunya yang tidak bekerja. Selain itu ia juga kuliah di Malaysia.

Tak gampang menjadi pahlawan devisa. Ia harus membagi waktu untuk kerja dan kuliah. Kadang ia juga membagi keuangan agar semua bisa bertahan. Beruntung Kris punya teman yang berasal dari negeri yang sama seperti Aida. Ia bisa jadi penyemangat dan tempat curhat. Ia selalu yakin jika keputusannya untuk hijrah di negeri Jiran adalah tepat. Ia ingin menjadi kebanggaan ortunya, Mak Mus di Purworejo, Jawa Tengah. Ia ingin menjadi emas dari Indonesia yang berjuang di Negeri Perak Malaysia. Pahlawan tanpa tanda jasa sejatinya adalah pahlawan devisa yaitu Kris, Emas di Negeri Perak.

#Tantangan Gurusiana ke 29

#Pentigrafku Akan Jadi Buku