Pak Didik tampak pucat mengecek saldo rekening via M-bangkingnya. Awalnya ia hanya mengajak istrinya makan di luar untuk menghilangkan kejenuhan aktivitas ibu rumah tangga di rumah. Istrinya cepat naik darah jika tanggal tua datang. Bukan karena lagi datang bulan tetapi persediaan belanja bulanan jadi berkurang. Makan hanya dengan tempe dan tahu. Makanya Pak Didik mengajak istrinya makan di luar. 

Namun tempat makan yang ia pilih ternyata berdekatan dengan toko fashion. Etalase gamis melambai pada Bu Esti, istri Pak Didik. Bu Esti mengajak untuk melihat-lihat gamis di toko tersebut. Pak Didik tak bisa menolak karena Bu Esti berdalih hanya lihat-lihat saja. Sayangnya Bu Esti berubah pikiran. Ia jadi tertarik dengan gamisnya dan meminta suaminya untuk membayarnya. Tak mau mengecewakan istrinya, Pak Didik pun membayarnya meski harus berkerut jidad. Ternyata saldo uangnya tinggal cukup untuk makan sepekan. 

Sampai di rumah, Pak Didik dan istrinya terkejut melihat ada mobil box mengirim mesin cuci. Tak lama ia menerima pesan dari sobatnya yang sudah sukses. Isi pesannya permintaan maaf karena tidak bisa datang di acara pernikahan. Ia hanya bisa memberi kado mesin cuci itu. Betapa senangnya Pak Didik. Di awal pernikahan yang belum punya banyak barang ternyata ada memberi mesik cuci. Ia juga bahagia karena istrinya yang telah hamil muda tidak akan capek lagi mencuci baju. "Alhamdulillah, ternyata membahagiakan istri berdampak juga dalam kebahagiaan hidupku," batinnya tersenyum melihat istrinya yang bahagia membuka kado itu. 

#tantangan gurusiana ke 46