Pak Lurah bingung menyadarkan warga untuk taat protokol kesehatan. Warga masih acuh dengan masker dan cuci tangan. Mereka juga sering berkerumun. Sudah ada kasus di desanya tetapi mereka menganggap bahwa itu sudah takdir terkena Corona dan meninggal.

"Sudah takdir Pak Lurah kalau si Bambang meninggal karena Corona," kata Pak Brewok, warga kampung subur. Pak Brewok adalah salah satu warga yang acuh pada corona. Ia juga mengompori warga agar melakukan aktivitas seperti biasa. Mereka juga sering ngobrol dan ngopi bareng bersama temannya di kampung. Sampai akhirnya Pak Lurah mengadakan lomba tantangan memakan baju seperti hamzat. Hadiah utamanya adalah 1 juta. Siapa yang terlama dalam memakai baju hamzat tiruan minimal 8 jam atau satu shif seperti petugas kesehatan.

Warga semangat memakai jas hujan lengkap, masker serta helm. Mereka berja bakti membuat taman di lapangan. Pada jam pertama dari 25 warga yang bertahan hanya 10. Yang lainnya sudah kepanasan dan sesak nafas. Keringat mengucur deras tetapi tidak bisa menyentuh muka untuk mengelap. Sampai 5 jam berikutnya hanya ada 3 warga yang masih tahan. Pada jam ke 6 ada yang pingsan 1 karena memaksakan diri ingin mendapat uang 1 juta. Lalu disusul Pak Browok yang menyerah jam ke 7. "Saya seperti mau mati, panas dan sulit nafas," katanya yang membuat warga lain sadar pentingnya menghargai hidup. Mereka tak mau mati sia-sia. Akhirnya warga pun tak abai untuk pakai masker dan rajin cuci tangan.