"Ah masa iya." Batinku berkecamuk setelah terbangun dari mimpi. Aku bermimpi berjalan menuju sebuah ruang. Ruang seperti tempat pengumuman. Karya tulisanku dibacakan oleh temanku. Tapi temanku membacanya kurang sesuai harapan. Endingnya respon dari pendengar menjadi pasif. Lalu ada editor membaca dan mengomentari naskah itu. Ia berkomentar, "Bagus, kok." Lega rasanya.

Usai terbangun aku teringat pada lomba dari kementerian keuangan. Deadlinenya adalah tanggal 10 Agustus 2020. Naskah bisa dikirim sampai pukul 23.59. Aku hanya punya waktu sehari. Usai bangun aku membaca petunjuk pelaksanaan lomba. Harus ada surat pernyataan orisinalitas dan surat keterangan profesi guru. Kedua surat tersebut langsung aku kebut. Alhamdulillah, sekolah menyambut.

Aku semakin semangat. Aku mengumpulkan bahan bacaan. Pelan pelan aku mengetik judul. Ada tiga pilihan yang terlintas. Tapi aku pilih yang terakhir. Lama mengetiknya. Sebentar ditinggal karena aktivitas di rumah. Bayi menangis, masak, mandiin anak dan lainya. Jika ada waktu aku mulai mengetik lagi. Waktu terasa begitu cepat. Pukul 19.00 baru dapat setengah halaman. Aku baru dapat mengirim pukul 23.15. Aku merasa senang karena bisa menulis di batas waktu. Aku tidak terlalu berharap jadi juara karena aku sudah juara melawan malasku. Aku sudah juara menepati deadlineku.

#tantangan gurusiana ke 23