Menanti Hujan di Musim Kemarau
Sulit. Hidup terjepit dan jiwa terhimpit. Berkali kali mencoba bangkit justru tambah sakit. Sekali virus covid menghampiri Yu Saripah semua jadi susah. Satu keluarga di karantina di rumah. Ingin berbenah tapi selalu salah.
Tak ada yang benar di mata tetangganya. Keluarga Saripah tertular covid karena suaminya bekerja sebagai sopir yang sering keluar kota. Bukannya mendapat perhatian tetapi dari tetangga mendapat umpatan. "Tidak taat aturan, diminta jangan bepergian malah keluyuran. Dasar keluarga aneh." Begitulah mereka mengejek.
Tak pernah mengeluh. Yu Saripah, suami dan dua anaknya semangat untuk sehat. Mereka mengikuti prosedur puskesmas untuk isolasi mandiri. Nyinyiran orang ia tak peduli. Setiap hari ia minum jamu kreasinya dan berdoa. Hari harinya diisi dengan dzikir, sholat, doa, dan sedekah. Hidup yang pas pasan membuatnya tak bisa beli suplemen mahal. Hanya Allah-lah yang mereka harapkan. Dalam kesempitan dana mereka juga sedekah. Tak tahu bagaimana mengetuk pintu rumah Allah. Selama 14 hari hanya berulang lagi. Dzikir, doa, dan sedekah. Harta dorumah mereka infakkan. Mereka berpikir jika satu keluarga itu meninggal karena covid, harta juga tak dibawa. Jadi baiknya mereka lepas saja. Hanya keajaiban yang mereka harapkan. Allah lenyapkan Corona dala tubuh keluarga Yu Saripah. Seperti menanti hujan di musim kemarau. Meski susah mereka tetap upayakan. Alhamdulillah, hasil tes ualanh setelah isolasi keluarga nya negatif. Mereka bahagia tiada terkira.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Bagus bunda cerita pentigrafnya, alhamdulillh kel yu Syatpah menuai jasil bahagia dr berpasrah diri pd Alloh