Mentari Esok Masih Bersinar
Wajahnya masih tenggelam
Dalam gelapnya malam
Karena tulang rusuknya tak menjawab salam
Luka hati sungguh mendalam
Ditinggal kekasih pengembara alam
Baru saja melewati masa suram
Meninggalkan aura geram
Melukis cerita hidup di kertas buram
Sudah gersang lagi butuh disiram
Sisa hidup seakan lebih seram
Apakah aku harus mengakhiri hidup
Masa depanku sudah redup
Siapa yang mau dengan janda mandul?
Wajah jadul kepala gundul
Miskin harta miskin jiwa
Yang mendekat pasti kecewa
Akankah mentari esok akan bersinar?
Membawa secercah harapan senyum berbinar-binar
Mendatangkan seribu kepingan dinar
Hm...pasti bahagia terasa
Menggapai bintang bertabur asa
Hidup damai sentosa
Hari esok masih ada
Aku juga masih muda
Akan hati hati menaiki armada
Kehidupan itu seperti roda
Ada tangis ada canda
Aku harus bangkit sampai diri ini tiada
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Semangat, Bunda. Tetaplah bangkit mengejar mimpi. Mantap puisinya. Salam literasi.