Penat hati memikirkan calon pasangan. Ditambah tentang tabungan. Ingin beli kapling atau rumah. Tapi belum berumah tangga. Tentang hati atau tentang pekerjaan. Sama pentingnya. Semua memenuhi pikiran hingga aku lupa harus mengajari rekan kerja cara pembelajaran daring menggunakan zoom.

Bu Syaya sudah lama menungguku di ruang kelas 4. Ia sudah siap dengan ponselnya. Setiap perubahan tampilan pada laptop saat zoom diaktifkan akan dia foto agar lebih ingat. Aku pun mengajarinya pelan pelan. Pertama aku minta ia menglinkkan whatsappnya ke laptopku. Bu Syaya membuka whatsapp web dan menyecand barcodenya. Klik, tersambung.

Sontak mataku kaget dan bahagia sekejap. Kulihat ada pesan WA masuk dari "My Husband Sholih". Disaat rindu akan hadirnya calon pendamping hidup, tiba tiba ada nama my husband sholih di laptopku yang mengirim pesan. Sekilas tampak tulisan "maharnya 10 juta ya untuk tebus motornya". Dada terasa sesak seakan dilamar oleh pangeran. Tapi aku segera tersadar bahwa WA yang ada di laptopku adalah WA milik Bu Syasya. Dia menamai suaminya dengan sebutan "My Husband Sholih". "Semoga aku juga segera mendapat my husband sholih," batinku sebelum melanjutkan menerangkan cara menjadi host dalam aplikasi zoom.

#tantangan gurusiana 52