Pramuka itu Menyenangkan
"Kakak ikuti Bunda, ya." Bu Ira meminta anaknya untuk belajar tepuk. Suasana di ruang keluarga riuh dengan tepuk yang tidak beraturan. Terdengar kacau dan bising. Jaya, anaknya Bu Ira masih kebingungan menirukan tepuk pramuka yang diajarkan Bundanya.
Ayahnya datang dan mengomentari mereka. "Pramuka itu aneh ya, tepuk gaduh gak jelas. Ganti saja kegiatan di rumahnya. Nih, mewarnai saja. Bikin anak fokus, kreatis, dan tidak berisik." Ayah Jaya tidak begitu suka dengan Pramuka. Menurutnya Pramuka itu biasa saja. Hanya nyanyi-nyanyi dan tepuk-tepuk. Setiap orang bisa melakukannya.
Sebagai pembina Pramuka, Bu Ira tentunya tak sependapat dengan suaminya. "Boleh Yah mewarnainya. Ide yang bagus itu. Tapi coba ayah ikuti beat one sampai ten ya." Lalu ayah Jaya berusaha mengikutinya. Lama ia bisa menyerap metode tepuk itu. Hampir 30 menit tapi Pak Jaya belum bisa-bisa. Merasa tertantang, ia terus menerus berlatih. Kurang lebih 1 jam baru ia bisa mengikuti tepuk beat one sampai ten. Iramanya terdengar indah dan enak didengar. Lalu, mereka pun tertawa. "Ternyata Pramuka itu menyenangkan, ya, Bunda," kata ayah Jaya pada istrinya. Jayapun semakin senang dengan pramuka.
#tantangan gurusiana ke-25
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Jadi ingat sewaktu SD
Keren apalagi.outbondnya ya bunda,