Tumpukan Batu Bata
Pagi ini para santri di pondok Al Pethung sedang membantu proses pembangunan gedung asrama. Mereka diminta Pak Kyai Widi untuk memindahkan batu bata dari truk ke gedung yang baru di bangun. Di sana pak tukang sudah menanti batu bata untuk disusun ke atas membentuk tembok.
Para santri berjajar mengular dari truk ke pak tukang. Mereka membawa 2 batu bata lalu memindahkan ke teman di sampingnya. Begitu seterusnya sampai ke pak tukang. Tak terasa waktu istirahat tiba. Pak kyai meminta para santri untuk minum dan makan pisang goreng yang sudah di buatkan istrinya.
Pak Kyai lalu bertanya pada santri tentang hikmah dari kerja bakti tadi. Beberapa santri menjawab hampir sama. Ada yang menjawab pekerjaan cepat selesai, menambah kekeluargaan dan persaudaraan. Jawaban santri tak ada yang salah. Namun ada satu yang perlu diingat. "Tumpukan bata itu tersusun rapi menjadi bangunan tembok yang kokoh. Padahal berawal adari satu bata yang disusun. Begitulah dalam menghafal Alquran. Sehari satu halaman. Selebihnya akan banyak hafalan dan InsyaAllah khatam." Santri pun mengangguk dan berikrar akan istiqomah menghafal Alquran.
#tantangan gurusiana ke 45.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pentigraf yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Keren Bu Samsiati.