KERBAU DAN BURUNG JALAK
#Tantangan Gurusiana Hari ke-80
Di padang rumput yang luas Kerbau sedang tekun makan rumput. Hati Kerbau amat senang, karena rumput di sini hijau dan subur. Di sekeliling padang rumput nampak sawah petani mulai menguning. Kerbau ikut merasakan suka-citanya para petani. Salah seorang dari petani itu adalah tuannya Si Kerbau.
Kerbau ikut senang, sebab bila musim panen sudah usai, Kerbau akan ikut merasakan manisnya batang padi sisa penen Pak Tani. Makanan yang bergizi, begitu yang dibayangkan oleh Si Kerbau.
Di padang rumput itu masih banyak hewan lain yang juga ikut merumput. Ada juga sapi dan kambing. Mereka sama-sama senang mencari rezeki di sini, tanpa ada rasa iri ataupun berkelahi.
Dibalik rerumputan dan belukar ada juga burung-burung yang mencari makan, seperti Tekukur, Burung Puyuh, Bangau dan Burung Jalak.
Bila hari sudah siang matahari panas menyengat, Kerbau mencari kubangan tempat dia berendam. Kerbau betah mandi di kubangan berlumpur itu. Dia tahan berjam-jam bergelimang lumpur. Tujuannya adalah menyejukkan badan, sekaligus mengusir lalat yang sering mengganggunya. Kelihatannya lucu sekali, badan kerbau yang sudah kecoklatan itu semakin hitam saja oleh lumpur yang berlepotan. Tapi itulah kegemaran Kerbau, suka sekali mandi di kubangan berlumpur.
Tengah hari Pak Tani tuan Kerbau datang. Dia menggiring Kerbau ke sungai. Ini saat yang paling ditunggu-tunggu oleh Kerbau. Dia bisa minum sepuasnya, lalu berendam di sungai sambil membersihkan lumpur tanah yang melekat pada badannya.
Sedang asyik berenang di sungai, Kerbau merasa ada yang menggigit dan mengisap darahnya. Kerbau amat terkejut.
“Huups..ngeesss!” Kerbau mendengus lalu berlari ke tebing sungai. Kerbau gelisah ingin mengusir binatang yang menggigitnya. Sudah dicobanya menggaruk-garuk dengan kakinya, tapi binatang itu tidak mau pergi. Dia semakin keras menggigit. Kerbau melonjak-lonjak ke sana ke mari. Bukan karena kegirangan, tapi karena geli dan sakit.
“Huuuss.., diaaam!” Pak tani tuan Kerbau menghardik, sambil menyentak tali dengan kuat.
“Hhooowaaak..! Aduuuh..., sakiit!” kerbau melenguh menahan hidungnya yang sakit karena sentakan tali. Dia berusaha diam, agar tuannya tidak marah lagi.
Tuan Kerbau mencari sesuatu di dekat perut Kerbau. Tiba-tiba Tuan Kerbau menarik sesuatu benda yang melekat di perut Kerbau.
“Iiiihh.., itu lintah!” Sudah gendut perutnya. Tuan Kerbau menggilas lintah itu dengan geram. Tiba-tiba melecit keluar darah segar dari perut lintah.
“Pasti itu darahku..!”, ucap kerbau dalam hati.
“Hhooowaaak! Teriak Kerbau senang, karena lintah sudah dibunuh oleh tuannya. Ada lima ekor jumlahnya. Sekarang tinggal rasa gatal-gatal jejak gigitan lintah itu. Kerbau masih berusaha menggaruk-garuknya.
Tuan Kerbau kembali membawa Kerbau ke padang rumput. Kerbau sangat senang. Tidak lama kemudian datanglah Si Burung Jalak. Dia hinggap di punggung Kerbau.
“Hai Buung Jalak, apa kabarmu?” tanya Kerbau kepada Burung Jalak.
“Kabar baik, sobat! Aku sudah mencarimu sejak dari tadi, kemana saja Kerbau?” tanya Burung Jalak.
“Eeehh.., iya. Maaf ya Jalak. Tadi aku pegi mandi ke sungai!” jawab Kerbau.
“Wah pantas, badanmu sudah bersih!” ucap Burung Jalak.
Kerbau merasa senang dipuji temannya Burung Jalak. Hidungnya kembang-kempis, lalu mendongak ke langit.
“Hhooowaaaak! Terima kasih!” ucap Kerbau dengan tersenyum..
“Tapi maaf.., kau mandi tidak bersih, Kerbau!” ucap Burung Jalak agak ragu. Takut sahabatnya tersinggung.
“Oooh.., yaa..? Dari mana kau tahu mandi aku tak bersih?” tanya Kerbau heran.
“Buktinya kutumu dan telurnya banyak! Tapi jangan khawatir, aku akan membantu mencari kutu-kutumu!” jawab Burung Jalak.
Kerbau amat senang, sahabatnya Burung Jalak mau memungut kutu-kutu serta telurnya. Kerbau terus juga merumput, sementara Burung Jalak dengan tekun memungut satu persatu telur Kerbau. Sambil mencari kutu Kerbau Burung Jalak diajak Kerbau main kuda-kudaan. Mereka saling bercerita dengan bahagia.
Ketika hari sudah sore, Burung Jalak pamit untuk kembali ke sarangnya. Begitupun Kerbau, sudah dijemput oleh tuannya untuk pulang ke kandang. Mereka berjanji akan bertemu kembali esok hari.
(BERSAMBUNG)
Lubuk Alung, 07-08-2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah yang menarik Bu..lanjutkan
Terima kasih Bunda atas apresiasinya
Bisa jd cerita fabel
In Syaa Allah.Terima kasih Bunda
Cerita anak yang luar biasa. Ditunggu lanjutannya.
Ya.. Pak.In Syaa Allah besok di sambung
Cerita anak yang menarik. Keren bu.
Terima kasih Bunda atas apresiasinya
Mantap Bu, lanjut...
Iya Pak.Siap!
Lamjut bun
Siaap Bunda cantik!
Mantap bun tp geli ada lintah. Hehehe
He..he..sama Bun. Saya juga merasa geli
Burung jalak membantu makan kutu2 yg ada.. heehe
Benar Bunda.
Keren, Bu. Simbiosis mutualisma...
Iya Bunda.Sekaligus pembelajaran untuk anak
Cerita yang menarik, damai dan sejuk
Terima kasih
Ceritanya bagus dan luar biasa,..persahabatan antara kerbau dan buruk jalak, sangat menginspirasi kita semuanya.. Ditunggu lanjutannya ibu cantik.. Keren dan menarik... Salam santun
Terima kasih atas motivasinya Bunda. In Syaa Allah nanti disambung
Mantap Bu
Terima kasih Bunda
Keren sekali cernaknya bun... salam sukses selalu
Terima kasih atas supportnya Bunda
Keren bu .....salam literasi.... Salam sukses selalu....
Terima kasih Pak. Aamiin.Sukses juga buat Bapak
Keren bunda
Terima kasih Bunda atas apresiasinya
spesialis cernak nih. Lanjut Bunda..
Iya Bunda.Asyik pula membuat cernak. Serasa kita ada dalam cerita itu
Iya Bunda.Asyik pula membuat cernak. Serasa kita ada dalam cerita itu
Terima kasih admin gurusiana
simbiosis mutualisme
Iya Bunda. Mereka saling untung dan membutuhkan
Bagus Bun ditunggu kelanjutannya
Iya Bun.Sudah tayang malam ini
Keren, Bu Bersambung ya ....
Iya Bun. Kalau seksligus jadi bosan nanti. Terlalu panjang
Bravo bunda. Senang membacanya. Kaya diksi, dan karakter yang kuat. Variatif dalam bahasa dan hidup. Ditunggu kisah selanjutnya. Salam
In Syaa Allah Bunda
Keren bun, sukses selalu
Aamiin. Terima kasih Pak
Mantap sobat q...menarik ceritanya...d tgg lanjutanya...
Terima kasih sobatku