samsudin

Nama : Samsudin Pekerjaan : Guru SDN 1 Kacangan Kec. Ngunut Kab. Tulungagung Prop. Jawa timur Hobi : Membaca dan menulis PendidikN : S1 Bhs. Inggris UMM dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web

BERLATIH MEMBACA AKTIF

Membaca merupakan sebuah elemen yang sangat esensial dan sekjaligus memainkan peran yang sangat krusial dalam membentuk sebuah peradaban bangsa yang penuh dengan kemartabatan. Bahkan kemampuan membaca dapat diginakan sebagai paradigma untuk mengukur sejauh mana tingkat kualitas sumberdaya manusia sebuah bangsa. Atau dengan kata lain, kemajuan sebuah Negara – bangsa sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan warga negaranya. Semakin tinggi tingkat kemampuan bacanya maka semakin maju dan sejahtera bangsa tersebut.

Terkait dengan signifikansinya peran membaca, bahkan dengan secara tegas mperintah membaca, disebutkan tertera dalam surat Al Alaq yang merupakan wahyu pertama yang diturunkan kepada nabi Muhammad, sebelum perintah-perintah lainnya. Baik itu perintah, sholat, zakat, puasa, haji maupun perintah yang lainya. Selain diturunkan mendahului perintah yang lainnya, perintah membaca langsung mengalami pengulangi sebanyak tiga kali secara beruntun.

Bahkan secara tidak langsung terkait dengan perintah membaca, Allah SWT telah menjanjikan bagi orang-orang yang berilmu yaitu untuk mengankat derajatnya ketempat yang lebih tingggi beberapa derajat melebihi yang lainnya. Dalam konteks ini, yang dimaksud orang yang berilmu adalah orang yang memiliki banyak ilmu atau pengetahuan. Tentunya untuk mendapatkan atau menguasai ilmu seseorang harus melalui jengang pendidikan, baik secara formal maupun informalgemar menuntut ilmu dan juga kegiatan membaca. Tanpa melalui fase tersebut, hanyalah sebuah kemustahilan saja.

Sedangkan terkait dengan, judul tulisan diatas yaitu “Berlatih Membaca Aktif”, menurut pandangan penulis minimal terdapat 5 tahapan yang perlu dilakukan oleh seorang pembaca, yaitu: membaca aktif, membaca sambil mencatat, membaca empatik imajiner, membaca dialogis, membaca dialogis, dan membaca eksploratif. Dan tentu saja dari tiap tingkatan ini memiliki keterkaitan yang sangat erat satu dengan yang lainya karena pada tahap yang terdahulu akan mendasari kemampuan pada fase berikutnya.

Membaca Kreatif. Membaca Kreatif yaitu suatu metode yang memberi keleluasaan pada pembaca untuk melakukan aktifitas membaca secara liar. Mengapa dikatakan liar? Ya karena metode ini seorang pembaca hanya dituntut untuk membaca sebuah buku secara acak, yaitu: cukup membaca kata pengantar, daftar isi, sinopsis pada sampul belakang, dan salah satu bab atau sub babnya saja.

Metode ini searah dengan teori membaca kreatif yang diutarakan Hernowo dalam bukunya Andaikan Buku itu Sepotong Piza (2003) seperti yang dikutip Ngainun Naim (The Power of Reading, 2013: 128). Disitu dijelaskan secara rinci menjadi 3 bagian yang bisa diringkas sebagai berikut: pertama, baca halaman paling belakang kemudian dilanjutkan mulai halaman paling depan. Kedua, baca secara acak pada bagian yang paling menarik dimana kita dapat menemukan kelezatan membaca buku tersebut, dan yang ketiga, temukan satu unsur yang membangun dalam buku tersebut. Unsur-unsur tersebut dapat ditemukan pada halaman depan/front pages berupa kata pengantar dan pada bagian akhir/end pages terletak pada daftar pustaka dan bahan indek.

Membaca sambil Mencatat. Pada fase membaca sambil mencatat ini, seorang pembaca dituntut untuk membuat catatan-catan kecil yang hanya terdiri dari beberapa kata ataupun satu dua kalimat pendek tentang isi teks yang telah dibacanya. Catatan kecil ini berfungsi untuk mempermudah pemahaman dan juga untuk mempermudah pengaktifan informasi yang telah tersimpan dalam memori jangka panjang di otak bawah sadar kita terkait denagan apa yang telah kita baca.

Membaca Empatik Imajiner. Membaca imajinatif menuntut kita untuk mampu berempati secara bijak untuk dapat memahami pola serta alur pemikiran penulis buku yang sedang kita baca. Dalam posisi ini, seorang pembaca harus mampu membuka lebar-lebar pemikirannya untuk dapat memerima ide-ide yang disampaikan penulis pada buku yang tengah kita baca. Dan pencapaian kondisi ini ditandai dengan terlontarnya kata “ooohhh begitu” dan dibarengi dengan anggukkan kepala. Yang jelas pada tahap ini, pembaca tidak boleh melakukan penayangkala atau penolakan terhadap gagasan dan argumentasi yang disampaikan penulis buku yang kita lahap.

Membaca Dialogis. Membaca dialogis, sangat berbeda dengan metode sebelumnya, yaitu membaca empatik imajiner. Kalau dalam membaca empatik imajiner, seorang harus menerima apa adanya yang disampaikan oleh penulis. Sedangkan pada tahap membaca dialogis ini, pembaca dimungkinkan untuk melakukan dialog dan juga mendiskonstruksi ide yang diusung penulis dengan membenturkan gagasan serta alibi logis yang kita miliki. Dan sebagai hasil akhir dari proses ini akan memunculkan sebuah simpulan baru dan wawasan yang bercita rasa lebih pada diri pembaca.

Membaca Eksploratif. Membaca eksploratif merupakan tahap akhir atau tertinggi dari metode membaca aktif. Paling tidak, itulah menurut pemahaman penulis. Membaca eksploratif adalah yang dilakukan secara mendalam guna untuk menemukan data atau informasi yang kita perlukan. Dan pada tahap selanjutnya data atau informasi tersebut akan kita eksplor untuk dikembangkan dengan cara mengkolaborasikan dengan pemikiran kita. Atau bisa juga, data/informasi tersebut kita gunakan sebagai kutipan atau rujukan untuk memperkuat gagasan yang kita miliki. Bahkan yang lebih ekstrim lagi kita bisa mematahkan pemikiran penulis pada buku yang telah kita baca dengan memberikan penyangkalan lewat pemikiran-pemikiran baru yang kita kembangkan. Tentunya untuk sampai pada posisi ekstrim ini, seorang pembaca harus memiliki banyak bacaan dan jam terbang membaca yang tinggi. Selain itu juga didukung oleh alur logika pemikiran yang terlatih.

Dan kata kunci untuk dapat mencapai itu semua, seorang pembaca harus menetapkan terlebih dahulu tujuan apa yang hendak diperoleh dari kegiatan membaca tersebut. Karena dengan adanya target yang telah ditetapkan proses kegiatan membaca akan dengan mudah terwujud. Ibaratnya orang yang sedang berpetualang, tujuan berfungsi layaknya sebuah kompas atau rambu-rambu yang selalu menuntut kita untuk mencapai sasaran secara aman dan tepat.

Semoga tulisan ini mampu menginspirasi dan mendatangkan kemanfaat yang lebih bagi siapa saja yang berkenan untuk membacanya. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Jazakallah berkenan berbagi. Inspiratif, barakallahu Pak Samsudin Athafu

12 Feb
Balas

terima kasih pak Sam atas ilmu yang disampaikan

02 Jan
Balas

Alhamdulillah, sama-sama pak semoga bermanfaat.

03 Jan

Tulisanan buat ispirasi saya P sam dalam menulis dan membaca

01 Jan
Balas



search

New Post