samsudin

Nama : Samsudin Pekerjaan : Guru SDN 1 Kacangan Kec. Ngunut Kab. Tulungagung Prop. Jawa timur Hobi : Membaca dan menulis PendidikN : S1 Bhs. Inggris UMM dan ...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENYOROTI PROFESIONALIME KINERJA GURU PNS
Contextual learning - Problem Based Learning

MENYOROTI PROFESIONALIME KINERJA GURU PNS

Setelah sekian lama tidak aktif di Gurusiana baik dalam pengunggahan artikel maupun pemberian tanggapan atau komentar terhadap tulisan yang diunggah rekan gurusianer yang lain. Tapi pagi ini, hati saya tergerak untuk mencoba membuka dan memelototin sederet tulisan yang terpampang di e magazine Gurusiana ini. Dari sederetan unggahan tersebut saya tertarik dengan dua artikel yang di tulis para penguasa di Gurusiana.

Yang pertama tulisan pak Syaihu, yang beberapa haru yang lalu telah berkenan mengundang saya untuk bergabung dalam komunitas IP3LJT yang insyaalloh pada tanggal 10 November depan di deklarasikan di Tugu Pahlawan kota Surabaya. Selain itu, pak Syaihu juga berkenan me link nama saya di salah satu unggahan undangan tersebut. Tentu hal ini merupakan sebuah kado istimiwa bagi saya pribadi.

Oh, ya. Kembali ke artikel unggahan p Syaihu, tulisan yang sempat menarik saya untuk menuliskan komentar tersebut yaitu tulisan beliau yang mengulas adanya perubahan penguasa baru yang nangkring pada jajaran 3 besar penulis popular Gurusiana. Disini sengaja saya tulis jajaran 3 besar saja agar p Syaihu tidak temasuk didalamnya. Kesengajaan saya ini bukan karena saya sentiment, metermen ataupun kilmen dengan p Syaihu, tetapi lebih dikarenakan pertimbangan psikososial saja, yaitu biar terkesan perubahan besar dalam kepenulisan di Gurusiana benar-benar terjadi dan menggelinding dengan baik. Maaf banget ya p Syaihu.

Kemudian yang kedua adalah tulisan p Edi Prasetyo dengan judul “Guru Leda-Lede Tapi Memperoleh Tunjangan Profesi”. Tulisan yang diunggah pada tanggal 03 November tersebut termasuk dalam ranah sastra karena bentuk cersi – cerita singkat atau bisa juga disebut cermin – cerita mini. Dari cerita tersebut saya menangkap kejelian dan kecerdikan p Edi dalam mengkritisi fenomena yang menjangkiti kinerja guru PNS yang sebenarnya juga terjadi di dinas lainnya.

Dalam sindiranya tersbut p Edi mempresentasikan lewat pemunculan dua tokoh cerita yang memiliki karakter penuh paradok atau berketerbalikan. Tokoh dengan karakter baik (protagonist) dimunculkan pada sosok bu guru Narsih. Sedangkan karakter antagonis yang diistilahkan dengan sebutan guru leda-lede di wakili oleh pak guru Narko.

Sosok p Narko, dalam cerita kinerjanya sangat tidak baik terutama dari sisi disiplin kerja, personality dan professional pedagosis akademisnya. Sehingga dari situlah muncul keprihatinan yang mencoba menggugat kinerja p Narko yang dianggap kurang layak untuk mendapatkan tunjangan professional guru karena secara jelas perilaku p Narko menunjukkan ketidak layakan tersebut. Dan mungkin realitas yang terjadi selama ini yang dicoba untuk disoroti oleh p Edi. Tentunya dengan mempertimbangkan pentingnya guru dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa dan juga adanya peningkatan fasilitas yang diterima oleh guru PNS yang sudah bersertifikasi pendidik dengan lebel professional. Tentunya tuntutan kinerja juga haru meningkat yang ditunjukkan lewat kinerjanya, peningkatan kualitas keilmuannya, kualitas pengajaranya, semakin banyak literature yang dibaca dan bahkan harus bisa produktif dalam bentuk kepenulisan, sebagai wujud kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa di sector pendidikan.

Dari sindiran tersebut kita, para guru harusnya bisa tersadarkan diri dan dapat dengan segera memperbaiki diri dengan mengacu filosofi Kihajar Dewantara – ing ngarsa sung tulodho ing madya mangun karsa dan tur wuri handayani; dan juga memenuhi tuntutan kode etik profesionalisme guru yang tetuang dalam UU Guru dan Dosen Nomor 14 Tahun 2005.

Bagaimana dengan kita, sudah layakkah kita untuk mendapatkan tunjangan professional tersebut dengan kelayakan kinerja kita???

Semoga tulisan p Edi dn ulasan ini dapat menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post