Samsudin athafu

Nama: Samsudin Pekerjaan: Guru, Terapis Bioenergi & Quantum Energi, penyunting naskah/editor buku dan pegiat literasi di Tulungagung. Hoby: Membaca dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
Belajar Menulis Cerita

Belajar Menulis Cerita

Setelah membaca judul tulisan diatas, kira-kira ada yang menganggap lebay apa tidak ya? Entah apapun anggapan dan bagaimana penilaiannya itu tidak terlalu berpengaruh pada hasrat saya untuk tetap menulis. Dan untuk saat ini, saya ingin belajar menulis cerita.

Kok masih belajar, kan selama ini sudah sering menulis to? Ya, memang benar saya sering menulis. Tapi tulisan saya diluar genre sastra terutama terkait dengan cerita. Tulisan saya termasuk dalam ranah karya ilmiah popular . Jadi bukan sastra tulis cerita.

Tentu saja sebagai penulis atau sebagai orang yang menggemari dunia kata-kata, saya juga ingin menoncoba untuk bisa menulis cerita. Entah itu dalam bentuk cerpen, novel, novelet maupun cergam. Yang jelas hasrat untuk keluar zona aman itu selalu ada dan bukan hanya bertahan di zona aman kepenulisan saya selama ini. Maklum saya selama ini merasa kurang tertarik untuk membaca apalagi untuk menulisnya.

Yang jelas itu merupakan sebuah tantangan yang perlu dijalani agar bisa terus berkembang dan sukse. Untuk meneguhkan niatan tersebut tentu saya butuh literature yang mampu memberikan masukan tentang apa itu cerita, bagaimana bentuknya dan seberapa besar peluangnya bila dipasarkan. Dan setelah saya pun mencari-cari dari jajaran buku yang saya miliki saya menemukan beberapa buku yang signifikan dengan niatan saya tadi. Salah satu buku tersebut adalah buku karya Harris Effendi Thahar dengan judul Kiat Menulis Cerita Pendek.

Walaupun judulnya hanya terfokus pada penulisan pendek, saya tahu buku ini tidak mengkhususkan ulasannya pada cerita penden saja. Melainkan juga membahas tentang novel dan novelet, tepatnya pada Bab 1 Pendahuluan - (A. Hakikat Cerpen 1. Cerpen, Novel, dan Novelet : 5-6). Dihalaman tersebut dijelaskan bahwa ketiga-tiganya termasuk jenis prosa yang masing-mas-ng memiliki unnsur kesamaan terutama dalam bentuk penokohan, tema, alur, latar, dan gaya bahasanya.

Selain dari sisi kesamaan tersebut, didalam buku ini Harris Effendi Thahar juga memberikan gambaran pemebeda antara ketiganya. Terutama terkait dengan ukuran panjang pendek cerita yang terpresentasikan dalam bentuk teks tulis. Yang pertama, Cerpen sebagai cerita pendek penyajian ceritanya dalam bentuk yang cukup padat, latarnya hanya dimunculkan dalam kilasan sesaat, dan membutuhkan waktu sebentar untuk mambacanya.

Hal ini berbeda jauh dengan Novel, karena novel memiliki ukuran yang sangat panjang, membutuhkan waktu yang lama untuk membacanya, latar belakang ceritanya diungkap lebih mendetail dan ceritanya berangkai/bersambung dalam sebuah keruntunan. sedangkan posisi Novelet berada ditengah-tengah diantara cerpen dan Novel. Karena novelet sebenarnya adalah nama lain dari novel pendek. Dan penulisan novelet sebagai novel pendek bertujuan untuk menghindari rasa kebosanan atau rasa jenuh ketika pembaca membaca novel. Sedangkan dari sisi lainya anatar novelet dan novel itu sama saja.

Mungkin pintasan awal pemahaman awal saya tentang belajar untuk menulis cerita. Dan mungkin saja tulisan ini akan digenapi dengan dua buku bacaan lain yang membekali pengetahuan dan wawasan saya tentang penulisan cerita dari sudut pandang yang lain.

#aku menulis/cicil hutang tulisan 9/7/19#Kacangan, 18/7/19#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post