Karena Komentarku di Go Tulis
Jam 08.55 WIB kemarin saya mendapatkan balasan atas komen saran yang saya berikan pada sebuah tulisan ringan yang dishare dikelompok wa group Gotulis Tulungagung. Tulisan ini sebelum dishare ke group wa gotulis, sebenarnya telah dipublikasi di Gurusiana terlebih dahulu. Karena tulisan ini befungsi sebagai bukti karya nyata dari keikutsertaan dalam acara zoom meeting Gerakan Online Tulungagung Go Tulis yang digelar pada tanggal 13-14 Oktober 2020 beberapa waktu lalu.
Intinya dari komentar yang saya berikan adalah berupa masukan saran dalam penggunaan tanda baca agar menjadi tepat dan benar. Baik secara gramatikal maupun secara strkturan kontekstualnya. Eh, maaf loh, ini bukan berarti saya lebih tau atau lebih pintar dari si ibu penulis yang artikelnya saya beri advice cmoment tadi.
Sedangkan reaksi balik sebagai hak jawab penyeimbangnya, si Ibu penulis tadi menyampaikan terima kasih atas saran yang saya berikan tadi. Selain itu, penulis tersebut mengaku kalau keikutsertaannya dalam kegiatan ini bukan atas inisiasi sendiri melainkan atas dasar mandat (penugasan) dari institusi yang menaunginya yaitu MTsN Tunggangri Tulungagung.
Atas respon yang bernuansa pesimistik tersebut, si ibu guru penulis tadi saya beri supporting sugest atas kepercayaan lembaga yang diberikan padanya. Kepercayaan yang patut disyukuri karena tidak semua guru yang ada di institusi tersebut diberi itu. Selain itu, juga harus bersyukur karena mendapat kesempatan untuk bisa dan pintar dalam kepenulisan. Dan itu merupakan suatu hal yang sangat luar biasa.
Kemudian perbincangkan kami via wa tadi berlanjut kemasalah lain. Si ibu guru penulis tadi menanyakan “Apakah jenengan niku pak Samsudin yang dulu mengajar di SDN 1 Kacangan, nggih?” tanyanya sambil ikuti permintaan maaf kalu tidak benar.
Dari pertanyaan tersebut jawab, “Ya betul. saya pak Sam yang ngajar di SDN 1 Kacangan itu. Dan sampai sekarang saya masih ngajar disini.“
Setelah menrima jawaban tersebut, kemudian si ibu tadi mengatakan kalau dia sebenarnya anak dari Pak Marjuni dan Bu Komsiyah, yang kebetulan kedua-duanya pernah menjadi rekankerja sebagai guru di dua lembaga yang berbeda. Dengan pak Mardjuni saya berpatner sebagai guru mengajar di MTs MH Karangsono Kecamatan ngunut mulai Desember 1996 sampai Oktober 1999. Sedangkan dengan bu Komsiyah, saya berpartner di SDN 1 Kacangan mulai bulan Desember 2008 samapai 2013. Kebetulan saya diangakat menjadi PNS di sekolah ini.
Kemudian dalam perbincangan tersebut, dia menceritakan kalau ayahnya (Pak Mardjuni) sedang sakit dan dirawat di RS dr. Iskak tulungagung dengan keluhan gangguan saluaran kencing (prostat) dan osteoporosis. Dan juga memberitahukan kalau si bapak dua tahun yang lalu juga telah menjalani operasi yang serupa. Bahkan si ibu guru tadi juga menyampaikan pesan dari ibunya (Bu Komsiyah) minta tolong sama saya untuk nyuwuk suaminya (Pak Mardjuni) yang sakit tadi.
Mendapat request semacam itu, saya hanya tertawa sembari membalasnya lewat wa dengan hp yang ada di tangan. “Lho mosok kon nyuwuk. Aku duduk dukun lo,” jawab saya sekenanya. “Tapi kalau nerapi mungkin saja bisa. Itupun kata orang-orang yang pernah saya bantu terapi lo.”
“Nggih pak, terapi. Bapak kalian ibu kulo mbetah aken sanget bantuan jenengan!!” pintanya.
Singkat cerita, terapi jarak jauh pun saya lakukan. Jarak jauh karena anatar saya dengan pasien berada ditempat yang berbeda dan lumayan jauh, yaitu kira-kira 25 km. saya di Tegalrejo Rejotangan dan pasien ada di RSD dr. Iskak Tulungagung. Tentu saja pengobatan (terapi) ini dengan mengindahkan ketentuan untuk jaga jarak. Jaraknya buukan saja satu meter tetapi 25 km.
Terapipun saya berikan dengan memberlakukan treatmen kemo terapi denga energy petir dan dipadu dengan energy lain, yang salah satunya energy kundalini. Setelah diterapi 25an menit, katanya terasa dingin dan lebih nyaman. Dan ada rasa sedikit getar-getar merambat mirip orang kesemutan dibagian yang sakit. Dan untuk meyakinkan dan menenangkannya, saya jelaskan kalau kemo system ini insyaallah aman dan tidak mengenai bagian-bagian yang lain. Bahkan tidak perlu mual, muntah, pusing dan lemas seperti yang ditimbulkan pada kemoterapi medis pada umumnya. Dan juga tidak perlu takut kalau rambutnya rontok. Insyaallah aman terkendali dan namti tidurnya lebih nyenyak.
Kemudian tadi pagi sekitar jam 09.00 WIB saat saya Tanya akan diterapi yang kedua kalinya, beliaunya mengatakan kalau saat ini sedang persiapan akan dironxgen dan minta terapinya ditunda sore hari saja. Permitaan penundaan pun saya iyakan dan sebelum megahiri perbincangan saya sempatkan untuk menanyakan perubahan yang terasa sampai saat ini (pagi ini), saat sebelum dironxen.
Dari pertanyaan yang saya ajukan tersebut, belaiu menyampaikan kalau reaksi yang dirasakan sangat baik dan juga mengajukan permintaan kalau nanti sore dan beberapa hari kedepan akan menghubungi saya untuk diterapi lebih lanjut. Semoga keridhloan Nya mempermudah kesembuhan beliau. Dan tak lupa saya harapkan bantuan doa dari rekan semua untuknya, Alfatihah.
Begitulah sepenggal kisah dari komentar saya pada sebuah unggahan yang ada di Gurusiana dan telah dishare di wa Go Tulis Tulungagung. semoga menginspirasi teman-teman semua dalam kepenulisan. aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Masya Allah. Ternyata multi talenta. Barakallah Aamiin. Jazakallah khairan Pak Samsudin Athafu telah berbagi inspirasi
Mungkin bukan multi talenta bu, yang lebih pas kayaknya multi telaten. Terimakasih atas kunjungan dan komennya bu.
Wah, berarti bapak diplih Allah untuk memberi jalan keluar unutk kesembuhan yang sakit itu pak. Mantab pak..
Aamiin, terimakasih atas kunjungan dan suportnya pak. semoga kebaikan dan keshatan untuk bapak beserta keluarga, aamiin.
Aamiin
Terimakasih pak atas perkenannya untuk mampir ke alamat saya
Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin