MENCOBA BERGRAPHOLOGY
Pagi ini pembelajaran kelas yang saya ampu sudah sampai Tema 9 Kayanya Negeriku - Subtema 3 Pelestarian Kekayaan Sumber Daya Alam di Indonesia - tepatnya halaman 145 pada pembelajaran ke 6. Pada lembar halaman tersebut terdapat dua judul teks bacaan yaitu: Akibat Tidak Memperoleh Hak dan Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?
Dari situ saya kepikiran untuk mencoba sebuah ilmu yang relatif baru bagi saya, yaitu ilmu graphology. Walau sebenarnya pada tahun 1995 saya pernah membaca buku tentang ini di perpustakaan UMM dan ditambah dengan buku graphology karya Dr. Taufiqi yang saya beli setahun yang lalu. Bahkan dari literatur tersebut telah memunculkan sebuah artikel tentang graphology paska meninggalnya guru Budi di Trojan yang menggemparkan dunia pendidikan kita saat itu.
Graphology yaitu sebuah ilmu atau bidang study yang mengkaji berbagai infomasi yang berkaitan dengan potensi, karakter, kepribadian, emosi, kejiwaan dan hal-hal lain yang terkait didalamnya dengan cara menganalisa tulisan tangan klien. dalam hal ini klien saya adalah 7 personil dari 10 siswa saya yang masuk hari ini. Kebetulan yang 3 siswa tidak masuk, dua diantaranya karena terkena sakit dan satunya lagi ada kepentingan keluarga pergi ke kota Malang.
Dari ketujuh siswa-siswi saya yang hadir, mereka saya minta untuk menyalin atau menulis ulang salah satu dari kedua teks bacaan ada pada sebuah kertas hvs tanpa bergaris. Mereka, saya minta menulis dengan menggunakan pola tegak bersambung. dan setelah tulisan terkumpul akan saya coba untuk dilakukan analisa secukupnya agar bisa dilakukan diagnosa dengan memberikan treatmen yang diperlukan. Sehingga keluhan maupun kelainan yang ditemukan pada diri siswa bisa diperbaiki dengan cepat, tepat dan lebih dini.
Dan dari tindakan sederhana ini, saya berharap mampu mendeteksi gambaran yang dapat menjelaskan keadaan atau tingkat emosi, karakter, domain kinerja ranah otak, gaya belajar dan passion (minat) belajar siswa sesuai dengan kompetensi yang tertanam dalam dirinya sejak lahir. Mungkin inilah yang dikatakan M. Chatib tugas guru adalah untuk menemukan dan memaksimalkan potensi pada diri siswa-siswi anak didik kita.
Bila realita semacam ini bisa dilakukan oleh setiap guru dan para orangtua maka masa depan anak-anak kita akan terselamatkan dengan baik karena mereka bisa belajar dengan penuh semangat dan suasana kejiwaannya yang bebas. Tanpa merasa adanya tekanan yang membelenggu pikiran mereka seperti yang dialami Gothe - seorang sastrawan besar dunia. Gothe mengatakan setiap hari mengikuti pembelajaran di kelas serasa bertahun-tahun dipenjara. Yang akhirnya situasi tersebut mendorong Gothe meninggalkan bangku sekolah dan pilih belajar secara mandiri seseuai dengan passion - bakat dan minatnya.
Fenomena seperti yang dialami Gothe ini sangat sering dan banyak sekali. Hal ini dapat ditengarai oleh tingginya tingkat pengangguran dan kurang mumpuninya kualitas kerja yang dihasilkan. Menurut Dr. Taufiqi dalam bukunya Talents Maping disebutkan bahwa kesalahanya yang menyebabkan tingginya pengangguran mencapai pada level yang kritis yaitu 87%. Kesalahan tersebut terkait dengan masalah pemilihanjurusan yang tidak sesuai dengan bakait-minat atau passion seseorang. Dan realita ini sangat penting untuk diketahui oleh para guru dan para orangtua. Sehingga kita para guru mampu memilih dan menerapkan metode maupun mdia ajar sesuai dengan pasiion, tipe belajar dan domain kerja otak siswa yang kita ajar. Yang pada akhirnya, pencapaian maksimal pada diri siswa bisa terwujud.
Karena setiap kekeliruan akan berdampak melemahkan dan membunuh potensi yang ada pada diri siswa. Dr. Taufiqi mengilustrasikan seekor kuda palab yang juara tentu akan gagal bila dijari untuk memanjat pohon. Dan yang seharusnya, kuda balap ya dilatih untuk berlari agar otot-ototnya bisa berfungsi secara optima. Begitu pula dengan siswa-siswa dan anak-anak kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi, aamiin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar