Samsudin athafu

Nama: Samsudin Pekerjaan: Guru, Terapis Bioenergi & Quantum Energi, penyunting naskah/editor buku dan pegiat literasi di Tulungagung. Hoby: Membaca dan...

Selengkapnya
Navigasi Web

SULITNYA MENYATUKAN LANGIT DAN BUMI

Hidup sehat itu sangat penting. Baik itu bagi si kaya maupun si miskin, orang tua maupun anak kecil, orang pandai maupun orang awam. Semuanya pasti membutuhkan keadaan tersebut karena tanpa adanya kesehatan baik raga atau jiwa kekayaan dan juga kenikamatan akan hilang. Semua tidak ada artinya.

Untuk itu semua orang pasti sekuat tenaga untuk hidup dalam keadaan yang sehat wal afiat. Maka adari itu, berbagai studi kesehatan dan juga pengobatan terus diigiatkan serta dikembangkan semutakhir mungkin. Baik yang secara medis ilmiah maupun yang alternatif. Ya keseluruhannya itu hanya untuk mencapai satu tujuan yaitu hidup sehat dan sehat dalam menjalani kehidupan.

Berkkaitan dengan hal tersebut, secara personal saya sangat tertarik dengan metode yang kedua yaitu lewat jalur alternatif. Karena metode ini tidak menuntut kemampuan akademik yang spesifik untuk menguasaainya. Beda halnya dengan jalur medis. Jalur ini mempersyaratkan seseorang harus menempuh pendidikan akademik S1 untuk dokter umum dan S2 untuk tingkat spesialisnya.

Oh ya, saya tertarik dengan pengobatan - hidup sehat jalur alternatif awal mulanya dulu saat duduk di bangku SMP saya ikut kegiatan PMR dan dari situ saya mengetahui dasar-dasar cara untuk memberikan pertolog an pada orang yang mengalami gangguan – sakit, kecelakaan maupun keadaan darurat. Rupanya pembelajaran tersebut sangat berpengaruh pada diri saya pada fase berikutnya.

Kemudian pada akhir tahun 1992 rasa ketertarikan saya tersebut tersembul lagi setelah menemukan buku pijat refleksi tangan yang dimiliki oleh ibu kos. Secara diam-diam buku tersebut saya pelajari dan saya praktekkan untuk memijat titik-titik refleksi tangan teman satu kos yang biasanya sakit gigi dan juga pusing.

Setelah itu pada tahun 2000 an saat adik saya kuliah di AKPER yang ada di Tulungagung adik meinjamkan buku pijat refleksi kaki, pijat refleksi seluruh badan dan juga sebuah buku akupuntur. Dari situ – refleksi tangan dan refleksi kaki saya mengetahui 12 titik refleksi utama pada tubuh manusia. Enam titik refleksi tangan berhubungan kepala – mata, teinga, otak dst. Sedangkan 6 titik refleksi kaki terkait dengan organ dalam mulai ginjal, lambung, hati, pangkreas, jantung, pencernakan, dll. Dan selanjutnya pada pertengahan tahun 2009 saya menerjuni terapi bioenergy yang sampai sekarang masih sering saya gunakan untuk menolong orang.

Kemudian pada awal bulan Juli 2019 kemarin saat saya mengurus akta kelahiran anak keempat – si jagoan kecilku, saya menyempatkan mampir di bazar buku Gramedia yang ada dilantai dasar Apolo Tulungagung. Dalam bazar tersebut saya membeli 4 buah buku murah dengan kualitas yang baik isinya dan juga baik performanya. Salah satu buku tersebut adalah SEHAT CARA TIONGKOK MENURUT XIZNG YI.

Dalam buku SEHAT CARA TIONGKOK MENURUT XIZNG YI, saya menemukan pembahasan kesehatan yang didasarkan pada filosofi dan kepercayaan orang-orang Tionghoa yait terkait denga Yin Yang yaitu sebuah ajaran kultural yang menjujung tinggi adanya situasi keseimbangan dalam arti luas. Tapi ini bukan permasalahan yang ingin saya ungkapkan dalam tulisan saya kali ini. karena dalam kesempatan kali ini saya ingin menceritakan betapa sulitnya mamahami cara penanganan kesehatan Cina dari tinjauan Hasta Karya, yang mana dalam kajian ini terdapat banyak sekali symbol-simbol yang di presentasikan dengan huruf Cina – yang terus terang saya tidak mengerti.

Kesulitan itu baru muncul ketika sampai akhir bab 2 yaitu 10 Batang Langit & Tubuh Manusia ( h. 54 – 59) dan 12 Cabang Bumi & Tubuh Manusia ( h. 60 -67). Pada posisi ini saya menemukan banyak ketidak fahaman bagaimana caranya membuat analisa berkanaan dengan posisi dan penyakit yang terjadi dengan logika 22 titik langit dan bumi tersebut.

Apa mungkin karena saya tidak memiliki kedekatan psikokultural dengan asal usul sitem pengobatan ini sehingga saya merasa berperang melawan pendekar shaolin dengan jurus dewa mabuknya. Gerakannya sulit ditebak dan kalau lengah sedikit saja bisa terjerembab. Gedu brrrraakkkk. Walaupun rasanya sangat sulit, sesulit menyatukan langit dan bumi insyaalloh saya masih tetap akan mencoba mempelajarinya dengan bantuan insting – naluri yang telah dianugerahkan pada diri saya dan juga pada rekan semua.

Semoga saja bisa terwujud dan mendatangkan banyak kemanfaatan, aamiin.

#aku menulis# Kacangan, 25/7/19#

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Nggih bu, nembah nuwun atas dukungannya.

26 Jul
Balas

Semngat memaknai..walau tertatih...

25 Jul
Balas

Nggih bu, nembah nuwun atas dukungannya

26 Jul



search

New Post