Samsudin athafu

Nama: Samsudin Pekerjaan: Guru, Terapis Bioenergi & Quantum Energi, penyunting naskah/editor buku dan pegiat literasi di Tulungagung. Hoby: Membaca dan...

Selengkapnya
Navigasi Web
THE POWER OF LOCAL GENIUS DALAM KEPENULISAN

THE POWER OF LOCAL GENIUS DALAM KEPENULISAN

The power of local genius (genius local) dalam kepenulisan. Sebuah judul tulisan yang cukup menarik. Paling tidak menurut pandangan penulis. Selain itu, kata genius lokal baru pertama kali penulis dengar saat mengikuti Kopdar II SPK yang dihelat di STAIN Tulungagung pada tanggal 27 Januari yang lalu. Kata ini dilontarkan oleh Wawan Susetya . Wawan Susetya ini merupakan seorang budayawandan sekaligus seorang penulis yang sangat diperhitungkan karena telah menelorkan 85 buku. Dan salah satu buku fenomenalnya adalah Ken Dedes: Sang Penggoda. Buku ini telah merambah pasaran buku di Malaysia, Singapura, Brunai Darussalam, dan Thailand.

Oh ya kembali pada tema pembahasan yaitu Kata genius lokal masih terbilang baru dan sangat hangat. Walau sebenarnya kedua kata ini sudah lama keberadaannya dalam bentuk mandiri, yaitu genius dan lokal. Sedangkan dalam bentuk jadian atau berpasangan yang mempresentasikan pengertian, pemahaman dan pengetahuan lain yang bersifat lebih kekinian, inilah yang penulis maksud sebagai sesuai yang baru.

Genius lokal menurut penjelasan Wawan Susetya yang saya tangkap, genius lokal digambarkan sebagai minat dan ketertarikan yang sangat menggebu-gebu pada diri seseorang terhadap suatu objek. Mungkin hampir mirip dengan cinta buta. Untuk memperkuat penjelasanya Wawan Susetya memeberikan contoh ketika dirinya gandrung (tertarik ) dengan bidang sejarah dan budaya, mada ia akan menulis hal yang terkait dengan sejarah dan budanya. Kemudian saat sedang tertarik dibidang religy dan akrab dengan Cak Nun, maka ia juga menulis diranah religi, dan begitu seterusnya.

Dalam kondisi genius local semacam ini, akan sangat membantu seseorang melakukan sesuatu terkait dengan kegandrungannya tersebut. Misalkan saat jatuh cinta, rata-rata semua orang menjadi sangat mudah untuk menjadi sastrawan. Bait-bait puisi yang sangat puitif dengan diksi yang sangat apik begitu gampangnya tercipta, seakan-akan semau sudah hafal diluar kepala. Selain puisi, mungkin juga bisa menghadirkan cerpen, novel ataup un yang lainnya lagi.

Ternyata pada area semacam inilah kedahsyatan dan keajaiban the power of local genius (kekuatan genius lokal) mampu bekerja secara aktif dan mampu menghasilkan produk secara maksimal. Hal ini bukan hanya berlaku pada ranah kepenulisan saja tetapi juga untuk seluruh bidang yang ada.

Yang jelas posisi psikolgis yang sedang berada tahap genius lokal akan meningkatkan kecerdasan yang sarat dengan dopingan stamina yang luar biasa untuk berkarnya. Pemunculan ide-ide dapat mengalir secara deras dan energinya meningkat secara signifikan. Didalam kamusnya tidak ada lagi kata lelah, capek dan males, yang ada hanya semangat dan harus terwujud.

Sedangkan untuk mencapai posisi psikologis semacam ini, kita cukup melakukan seseuatu dengan totalitas yang penuh keikhlasan atau taotalitas tanpa syarat. Mirip kayak orang sedang fall in love atau ceblok cinta.

Semoga oleh-oleh yang saya peroleh saat mengikuti Kopdar II SPK di STAIN Tulungagung beberapa hari yang lalu bisa menyumbangkan sedikit motivasi dan inspirasi bagi kita untuk bersama-sama maju dalam kebersamaan yang semakin maju penuh kemartabatan. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Seorang ilmuan dikatakan pakar dibidangnya, apabila ia berbicara dengan ke ilmuannya, bukan mencaplok ilmu yang bukan disiplinnya.Seorang penulis tidak jauh beda dengan ilmuan tersebut.

30 Jan
Balas

Gandrung itu kuncinya. Ayo! Gandrung sama-sama! George gun doors!

31 Jan
Balas

Betul banget kang. Krn kegandrungan bikin inspirasi mengalir begitu saja.

31 Jan

Saya dalam posisi ini. Dulu saya hanya suka membaca, menulis dan menggambar apa yang saya suka saja. Saya paling tidak suka pelajaran ekonomi sehingga rasanya saya frustasi ketika keluarga mewajibkan saya untuk sekolah di SMEA. Tapi kini setelah saya antusias menulis biografii terpaksa harus bisa mengikuti narasumber. Harus bisa menjadi apa saja dan siapa saja termasuk menjadi pebisnis. Dan setelah saya pelajari ternyata sangat menarik. Saya menjadi ikut tenggelam dan jatuh cinta di dalamnya.

28 Mar
Balas



search

New Post